bernasnews – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (BI Kpw DIY) optimis dan memperkirakan ekonomi DIY akan tetap tumbuh positif dengan kisaran 4,6 – 5,4 persen pada tahun 2023.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BI Kpw DIY, Ibrahim dimana ada sejumlah faktor yang mempengaruhi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi itu.
“Ada faktor pendorong yang tentunya berpotensi memberi dorongan (pertumbuhan ekonomi), ada juga yang bisa membuat sedikit lebih rendah,” kata Kepala BI Kpw DIY, Ibrahim, saat Ngobrol Santai Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Bank Indonesia Terkini, di Kopi Klotok Seturan.
Menurutnya skonomi DIY tahun ini diperkirakan masih pada kisaran cukup solid, dibandingkan tahun lalu dimana pertumbuhan ekonomi DIY hanya tercatat 5,15 persen.
Namun, jika tahun ini bisa mencapai 5,2 atau 5,3 persen, Ibrahim menuturkan akan semakin menunjukkan perbaikan ekonomi di DIY.
Ibrahim menyebut DIY yang mengandalkan jasa pariwisata juga menunjukkan tren yang baik. Pasca pandemi Covid-19, tren pergerakan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara meningkat cukup tajam.
“Turis berdampak membawa potensi ekonomi, yang didukung kebutuhan sektor tourism tadi. Dukungan sektor lainnya, memberikan multiplier effect,” jelasnya.
Sementara terkait inflasi DIY pada Agustus 2023 diklaim cenderung lebih stabil. Indikasi ini bisa dilihat dari pola tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, Agustus biasanya diikuti dengan panen dan permintaan masyarakat yang juga relatif rendah sehingga BI DIY menyebut inflasi Agustus tidak bergejolak dan diperkirakan trennya melambat.
“Kami memang tidak memublikasikan secara resmi perkiraan ke depan, tetapi lebih ke indikasi. Kami berharap pergerakan inflasi ke depan tidak bergejolak. Tren ini yang harus dijaga, walaupun turun jangan terlalu tajam, indikasi sampai akhir bulan melambat. tiga persen plus minus satu persen,” pungkasnya. (lan)