bernasnews – Bekerja sama dengan NARASITA, Pendidikan Politik bagi Perempuan (PPbP) di Kabupaten Sleman telah diselenggarakan sejak tahun 2015 dan masih berlangsung hingga saat ini.
Perkumpulan NARASITA itu merupakan ornop (Organisasi Non Pemerintah) yang peduli dan mendorong partisipasi perempuan di bidang politik elektoral maupun politik keseharian utamanya di DIY.
Ketua NARASITA DIY, Renny Anggriana Frahesty mengatakan kurikulum PPbP merupakan inisiatif bersama BPPM (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat) DIY yang sekarang berganti nama menjadi DP3AP2 DIY dengan NARASITA.
Kala itu berhasil menyusun kurikulum PPbP Tingkat Dasar yang langsung diterapkan pada tahun 2015 di 35 di Kecamatan se DIY dan 9 kelas utk pengurus/anggota ormas perempuan dan perempuan kader parpol.
Di semua kelas dengan peserta 30 orang itu juga selalu berusaha menghadirkan perempuan difabel sebanyak 10℅.
“PPbP yang diselenggarakan pada 12 -14 Juni 2023 merupakan kelas ke-6 (kelas terakhir) untuk seluruh perempuan anggota BPKal di Sleman masa bakti 2020-2025,” kata Ketua NARASITA DIY, Renny Anggriana Frahesty, Kamis (15/6/2023).
“Jumlah perempuan BPKal di Kabupaten Sleman semula berjumlah 130 orang, namun sekarang telah berkurang karena 3 orang MD di masa pandemi, 2 orang MD tahun 2022, 1 mengundurlan diri menjadi Ulu-Ulu, 1 mengundurkan diri karena suami sakit yang membutuhkan perawatan intensif,” sambungnya.
Renny mengatakan selama tiga hari itu menjadi ajang belajar bersama yang hangat dan dialogis antara narasumber, fasilitator dan peserta yang masing-masing berlatarbelakang pendidikan dan pengalaman berbeda-beda.
Di setiap kelas, sangat terasa bahwa 9 materi dasar yang didialogkan selama 3 hari berturut turut telah menggunggah dan membawa suasana belajar bersama menjadi hangat, seru dan menginspirasi peserta.
Peserta seolah tersentak untuk semakin mengisi kekosongan informasi di relung-relung koqnisi dan afeksinya.
“Inilah kenyataan bahwa perempuan selama ini mengalami marjinalisi, utamanya di ranah dan wacana terkait politik baik politik praktis maupun keseharian,” paparnya.
Tak jarang selama PPbP sejak tahun 2015, pada hari terakhir walau kegiatan telah ditutup secara resmi terlihat peserta masih enggan untuk segera beranjak pulang, namun seluruhnya menyatakan keinginan mereka agar waktu dan materi belajar ditambah.
Renny pun berharap PPbP serupa dapat kembali diselenggarakan oleh DP3AP2KB untuk semua perempuan pejabat publik di Kabupaten Sleman termasuk bagi perempuan perangkat Kalurahan di seluruh Kabupaten Sleman.
Pelatihan Pendidikan Politik bagi Pejabat Publik Perempuan kabupaten Sleman selama 3 hari di tutup dengan foto bersama fasilisator dan peserta dengan Kepala DP3AP2 KB kabupaten Sleman. (nun)