bernasnews — Paguyuban Kesenian Rakyat Jathilan Marditomo merupakan salah satu cikal bakal kesenian rakyat yang ada di wilayah Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Kesenian berbasis kearifan lokal ini bisa dikatakan mati suri lantaran lama tidak melakukan pementasan.
“Setahun yang lalu oleh sebagian besar generasj muda dihidupkan kembali dengan ditandai lahirnya kepengurusan yang baru,” terang Isnu Hardoyo, Pemerhati Sosial Kemasyarakatan kepada bernasnews, melalui whatsapp, Senin (1/5/2023).
Warga Kulon Progo ini menambahkan, bahwa Jathilan Marditomo menggelar pementasan perdana setelah sekian lama vakum, bertempat di Lapangan Volli RT 17 Tobanan, Dayakan, Pengasih, Kulon Progo, Minggu siang (30/4/2023).
“Giat ini dalam rangka Syawalan dengan menghibur warga dan sekaligus melestarikan seni jathilan,” ungkap Sigit Hardianto, Ketua Paguyuban Kesenian Rakyat Jathilan Marditomo.
Pementasan digelar secara lengkap, dari penabuh gamelan sebagai pengiring, penari jaranan gambaran sosok prajurit perwira, pasangan punakawan yang menggambarkan sosok rakyat jelata. Juga tak ketinggalan aksi dari barongan yang beringas, hewan mitologi Jawa. Sungguh sangat menghibur.
Menurut Hartono, salah satu warga masyarakat mengatakan, bahwa semangat warga dalam mendukung kegiatan ini sangat luar biasa. “Hal ini ditunjukan dengan kesediaan warga secara sukarela mendukung donasi, tenaga, pikiran dan ubarampe lainnya,” ungkap dia.
Sementara Isnu Hardoyo berharap, mudah-mudahan peguyuban kesenian ini mendapat perhatian dan dukungan pembinaan dari instansi terkait. “Juga para tokoh budaya maupun masyarakat, serta mendapat suntikan Dana Keistimewaan agar tetap lestari,”pungkas Isnu, yang puluhan tahun pernah berkecimpung di perusahaan media. (ted)