News  

Guna Meningkatkan Kinerja, PMK Sleman Lakukan Pembinaan Anggota BPKal Se Kapanewon Gamping

Suasanapembinaan bagi para anggota BPKal se Kapanewon Gamping, Kamis (2/2/2023). Foto: Nuning Harginingsih.

bernasnews — Dalam rangka meningkatkan kinerja para anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (PMK) Kabupaten Sleman menyelenggarakan pembinaan bagi para anggota BPKal se Kapanewon Gamping, Kamis (2/2/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan anggota BPKal dari 5 Kalurahan di Kapanewon Gamping. Menghadirkan nara sumber Sriningsih yang lebih akrab dipanggil Mbak Ning dari dinas PMK Kabupaten Sleman.

Panewu Gamping Drs. Sarjono, M.Si membuka dan menyampaikan sambutan acara pembinaan anggota BPKal se Kapanewon Gamping, dan sekaligus berpamitan kepada seluruh anggauta BPKa yang hadir. Dalam kesempatan itu, Sarjono mengatakan, bahwa ia akan pindah tugas menjadi Sekertaris di Dinas PMK Sleman.

Lanjut dia menjelaskan, bahwa beberapa progam dari pemerintahan Kapanewon Gamping kala masa jabatannya, seperti Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM), Kado Manten untuk para pasangan pengantin baru berupa KTP dan Kartu Keluarga (KK) baru, yang diserahkan pada saat resepsi atau pada waktu ijab.

“Juga progam jemput bola tentang masalah kependudukan bagi difabelitas atau lansia,” terang Sarjono.

Panewu Gamping Drs. Sarjono, M.Si (Tengah) bersama nara sumber saat menyampaikan sambutan dan berpamitan. (Nuning Harginingsih/ bernas)

Selain itu, Sarjono juga mengingatkan kepada para anggota BPKal tentang pengisian pamong/perangkat kalurahan yang kosong agar segera dilaksanakan. “Tentunya dengan mengacu pada peraturan – peraturan yang berlaku termasuk persaratan dan lain sebagainya, serta dalam pembuatan tata terbit harus dikonsultasikan dulu ke Dinas PMK Kabupaten Sleman,” tandasnya.

Sementara Sriningsih sebagai nara sumber menyampaikan beberapa hal guna memotivasi kepada para anggota BPKal agar tertib adimistrasi termasuk menyampaikan kepada pemerintahan kalurahan tentang pentingnya administrasi yang tertib. Juga tentang pelayanan masyarakat secara digital, termasuk administrasi dan yang lainnya.

Seperti yang dicontohkan dari Kalurahan Pleret, Kabupaten Bantul, yang sudah berjalan dengan sistim digital baik adimnistrasi, pelayanan, kinerja aparatnya, dan lain sebagainya. Itulah yang menghantarkan Kalurahan Pleret menjadi juara nasional no 4 sebagai desa inovasi.

“Itu semua dikarenakan banyaknya inovasi yang bisa mempermudah dan mempercepat kinerja pemerintahan kalurahan. Termasuk Desa Tunggul di Kabupaten Karangasem, Bali juga demikian, desanya yang bersih dan BUMDesnya bisa mengelola sampah dengan baik dari barang bekas yang tidak terpakai menjadi barang yang berguna,” beber Mbak Ning. (nun)