Es Gosrok Legendaris, 72 Tahun Tetap Eksis

Penampakan es gosrok legendaris Pak Amir, di Jiwan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.. (Foto: Kiriman Nunis Setyaningtyas)

bernasnews — Era globalisasi membuat banyak aspek mengalami perkembangan, tak terkecuali bidang kuliner. Dewasa ini banyak muncul berbagai kuliner kekinian baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang banyak digandrungi masyarakat.  Namun perkembangan tersebut seolah tak ada artinya bagi salah satu warung legendaris di daerah Jiwan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Warung rintisan Almarhum Mbah Sholah ini sudah berdiri sejak tahun 1950, dengan es gosrok jadul (jaman dulu) sebagai menu utamanya. Kekinian tetap menjadi favorit masyarakat sekitar sebagai tempat pelepas dahaga apalagi jika hari sedang terik-teriknya. Menu lain yang disajikan antara lain ada tape singkong, tahu bakso, bakmi bungkusan, dan lain sebagainya.

Usaha tersebut kini dikelola oleh Mirmadi atau kerap disapa Pak Amir, merupakan putra dari Almarhum Mbah Sholah yang mendapat amanah untuk meneruskan usaha keluarga tersebut. Sebagai tangan kedua pemegang warung, Pak Amir tetap mempertahankan teknik menggosrok es secara tradisional dan manual. Selain itu, Pak Amir juga tetap menjaga resep turun temurun dari ayahnya sehingga cita rasa es gosrok jadul tersebut tidak berubah.

Warung legendaris Es Gosrok Pak Amir, di daerah Jiwan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (Foto: Kiriman Nunis Setyaningtyas)

“Karena ini warung turun temurun dari bapak saya, saya berkomitmen untuk terus menjaga cita rasa dan teknik pembuatan agar tetap bisa melegenda dan tetap menjadi favorit masyarakat,” ungkap dia, saat ditemui penulis, Senin (28/11/2022)

Warung es gosrok Pak Amir beroperasi setiap hari, buka pukul 10:00 – 16:00 WIB. Dengan jam operasional rata-rata 6 jam tiap hari, Pak Amir dapat meraup keuntungan bersih sekitar Rp 100.000 – Rp 200.000, dengan modal sebesar Rp 500.000 per harinya.

Sementara harga es gosrok Pak Amir dibandrol Rp. 4.000 per gelasnya dan rata-rata ia dapat menyajikan 100 – 130 gelas setiap hari. Keuntungan rata-rata porsi gelas tersebut dapat diraih apabila cuaca cerah dan tidak turun hujan. Namun jika hujan turun, pendapatan Pak Amir pun akan terpengaruh. (zbd/ Nunis Setyaningtyas, Mahasiswa Prodi Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta)