News  

Heboh ‘Gempa’ Di Jogja, KTB Suryoputran Sibuk Lakukan Penyelamatan Korban

Anggota KTB Rintisan Suryoputran saat lakukan simulasi penyelamatan korban gempa, Minggu (25/9/2022). Foto: Tedy Kartyadi/ bernasnews.

bernasnews – Sebagai sebuah kewilayahan Indonesia bisa disebut bagian ring of fire atau dikelilingi oleh gunung berapi aktif, bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi maupun tsunami dan banjir adalah keniscayaan bagi wilayah yang juga disebut Nusantara ini.

Demikian juga wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terbagi 4 kabupaten dan Kota Yogyakarta bencana alam juga menjadi potensi yang mengancam jiwa, keberadaan gunung Merapi sebagai gunung api aktif serta beberapa aliran sungai yang membelah kota.

Oleh karena itu dalam rangka  meningkatkan koordinasi yang meliputi sinkronisasi, harmonisasi dan integritas berbagai program penanggulanan/ pengurangan bencana, maka perlu dibentuk Pengurus Kampung Tangguh Bencana (KTB) Kampung Suryoputran.

Sementara untuk mendukung pembentukan KTB Kampung Suryoputran, Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD) menggelar kegiatan Simulasi Bencana, di Jalan Magangan Wetan, Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kemantren (Kecamatan) Kraton, Yogyakarta, Minggu (25/9/2022).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Pelaksana BPDP Kota Yogyakarta, Forpimca Kemantren Kraton, unsur RAPI, PMI , Tagana, Lurah Panembahan, Ketua Tim Penggerak PKK Kemantren Kraton dan Kelurahan Panembahan, Ketua LPMK Panembahan, Babinsa dan Babinkamtibmas Panembahan, Karang Taruna, Ketua RK Suryoputran, KTB Rintisan Suryoputran, Ketua RW se-Suryoputran, Relawan dan TRC BPBD Kota Yogyakarta.

Mantri Pamong Praja Kemantren Kraton Drs. Sumargandi, M.Si selaku inspektur upacara dalam giat tersebut mengatakan, bahwa penanggulangan bencana memerlukan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Jangan sampai ketika terjadi bencana karena tidak ada kesiapan sehingga bencana itu semakin besar.

“Seperti pengalaman tahun 2006 terjadi gempa kemudian ada isu tsunami. Hal itu yang memperparah kondisi dikarenakan tidak tahuan pasalnya waktu itu belum ada pembentukan Kampung Tangguh Bencana, juga BPBD belum dibentuk,” kata dia.

Menurut Sumargandi, bahwa bencana itu bukan hanya bencana alam, terjadi kebakaran dan juga ada bencana sosial. “Kampung Suryoputran yang terdiri RW 08, 09 dan 10 termasuk wilayah pemukiman cukup padat penduduk. Di tengah kampung terdapat kale (selokan) apabila terjadi mampet juga berpotensi banjir,” bebernya.

Dalam kesempatan wawancara dengan bernasnews, Sumargandi menjelaskan, bahwa pembentukan Kampung Tangguh Bencana di wilayah Kemantren Kraton baru mencapai 75 persen dan terus berproses untuk seluruh kampung yang ada. “Mengingat Kemantren Kraton juga wilayah strategis bagian dari daerah tujuan wisata serta bagian dari sumbu filosofi Kraton Yogyakarta,” pungkasnya.

Pengurus KTB Suryoputran usai pengukuhan foto bersama dengan tamu undangan yang hadir. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

Sementara itu Lurah Panembahan RM. Murti Buntoro, SH, MIP menerangkan, prioritas pembentukan KTB yakni pertama, kampung kampung yang berada di bantaran sungai, kedua berpotensi bencana, dan ketiga kampung kampung yang menjadi tempat berkumput banyak orang.

“Kampung Suryoputran merupakan kampung yang padat penghuni, hal ini sangat rawan sekali apabila terjadi kebakaran. Tantangan bagi KTB Suryoputran untuk antisipasi ke depan, termasuk bencana polusi sampah yang saat ini sedang menjadi pembahasan,” jelas dia.

Menurut RM Murti, dua prioritas tersebut sudah harus menjadi bagian perencanaan operasional ke depan oleh KTB Suryoputran. Kelurahan Panembahan mencatat sejarah dalam satu tahun telah dapat membentuk 4 KTB.

“Pembentukan KTB ini sudah menjadikan keharusan bagi Kampung Suryoputran untuk memiliki relawan yang peduli pada masyarakat, khususnya warga Suryoputran. Dengan KTB ini kita harapkan bisa menjadi bagian dari branding kampung di bidang rescue,” imbuh Bandrio Utomo, SE selaku Ketua RK Suryoputran.

Simulasi bencana yang dilaksanakan KTB Rintisan Suryoputran, Minggu (25/9) pagi itu berupa simulasi apabia terjadi bencana gempa, melibatkan beberapa komponen warga setempat juga anak-anak, 2 unit mobil ambulans, 2 armada mobil TRC darI BPBD Kota Yogyakarta. Acara simulasi ditutup dengan acara flash mob bagian dari simulasi trauma healing, serta pengukuhan pengurus KTB Suryoputran oleh Aki Wanan selaku KaBid PK BPBD Kota Yogyakarta. (ted)