BERNASNEWS.COM – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) “Panembahan Gumregah” telah dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Lurah Panembahan Nomor 19/KPTS/PB/2021 tertanggal 30 November 2021. Berdasarkan SK tersebut maka pengurus Pokdarwis “Panembahan Gumregah” di Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta periode 2021-2025 secara resmi dan sah. Selanjutnya berdasarkan Pergub Nomor 40 Tahun 2020, salah satu tugas Pokdarwis adalah mendorong dan membantu pembentukan Kampung Wisata (Kawita).
Berkaitan dengan hal tersebut, Pokdarwis “Panembahan Gumregah” menyelnggarakan Sosialisasi Pembentukan Kawita di Pendopo Kelurahan Panembahan pada Jumat 21 Januari 2022). Acara tersebut menghadirkan narasumber V Eru Wismawiyati (Dispar DIY), Lurah Panembahan, Pengurus Harian Pokdarwis, perwakilan tokoh masyarakat dari lima Kampung di Panembahan dengan moderator Moh Dwi Pramono (Sekretaris Pokdarwis).
“Selaku Lurah bersama Pokdarwis siap membantu dan memfasilitasi pembentukan Kawita,” tegas RM Murti Buntoro, Lurah Panembahan. Selanjutnya Lurah Panembahan berharap Ketua Kampung bersama Ketua RW, Ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta pelaku wisata, pelaku usaha, pelaku seni dan budaya bersinergi dan berkolaborasi untuk membentuk Kawita di kampung masing-masing. Untuk diketahui, di wilayah Kelurahan Panembahan terdapat lima kampung yaitu Langenastran, Gamelan, Suyoputran, Panembahan dan Mangunnegaran.
“Pembentukan Kawita harus didasari kesadaran kebutuhan perlunya dibentuk Kawita dari masyarakat kampong itu sendiri,” tegas Eru Wismawiyati selaku narasumber sosialisasi.
Menurut Eru, jika kesadaran dan kebutuhan sudah tumbuh maka ditindaklanjuti dengan pembentukan pengurus Kawita. Dalam proses pembentukan pengurus tersebut, Lurah dan Pokdarwis memberikan fasilitasi dan pendampingan agar prosesnya dapat berjalan lancar. Dengan terbentuknya pengurus selanjutnya ditindaklanjuti mekanisme yang telah diatur dalam Pergub Nomor 40 tahun 2020.
“Potensi Kelurahan Panembahan sebagai destinasi wisata, khusunya Kawita, sungguh luar biasa,” kata Y Sri Susilo, Ketua Pokdarwis Panembahan Gumregah.
Menurut Susilo, potensi tersebut dapat dilihat dari tersedianya fasilitas Homestay, atraksi seni (Karawitan, tarian tradsional, jemparingan dan Bregodo) dan Amenities (Kuliner seperti Gudeg, Jajan Pasar, Batik, Cindera Mata dan sebagainya). Dalam kerangka 3A (Aksesibiltas, Atraksi dan Amenities) untuk akses menuju Panembahan sangat mudah dijangkau dari mana saja karena berlokasi di tengah Njeron Beteng atau tenagh Kota Yogyakarta.
“Di wilayah Panembahan juga terdapat sejumlah Cagar Budaya (Heritage) dan berdekatan dengan Kraton, Alun-alun Lor & Alun-alun Kidul,” jelas Tedy Kartyadi, Humas Pokdarwis Panembahan Gumregah.
Peninggalan Cagar Budaya tersebut antara lain Pojok Beteng Wetan selatan dan utara, Plengkung Gading, Plengkung Wijilan, Benteng Baluwarti, Masjid Selo, Masjid Margo Yuwono dan sebagainya. Untuk diketahui, wilayah Panembahan juga terdapat sejumlah pusat kuliner seperti Gudeg Wijilan, Food Court & Pasar Sore Langenastran. (ted)