BERNASNEWS.COM — Aspek sosial dan ekonomi di wilayah Sleman menjadi salah satu fokus pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman pada tahun 2022. Demikian disampaikan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam seminar forum Ormas/LSM, Senin (22/11/2021), di Puri Mataram, Tridadi, Sleman.
“Percepatan kebangkitan ekonomi dan pemulihan kondisi sosial masyarakat Sleman, kini menjadi salah satu fokus pembahasan penting dalam perencanaan pembangunan tahun 2022 di Kabupaten Sleman,” ungkap Danang Maharsa.
Ekonomi dan kondisi sosial ini, menurut Danang, merupakan dua hal yang secara langsung terdampak dengan terganggunya kesehatan dalam hal ini mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia. Kaitan antara kesehatan dan ekonomi tidak bisa terlepas. Dimana kesehatan terpuruk, ekonomi pasti terdampak.
“Pandemi mengakibatkan beberapa permasalahan pembatasan masyarakat untuk aktivitas sosial dan ekonomi, batasan tersebut dampaknya ada pada pendapatan masyarakat yang berkurang,” tegasnya.
Dikatakan, pandemi Covid 19 ini juga mengakibatkan adanya peningkatan presentase warga miskin di seluruh daerah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan kemiskinan di Kabupaten Sleman pada tahun 2020 yaitu 8,12 persen.
“Meskipun peningkatan kemiskinan di Sleman tidak signifikan, namun hal tersebut menjadi fokus kita pada tahun 2022 yaitu bagaimana menurunkan angka kemiskinan dengan beberapa program pemerintah,” katanya.
Adapun pemulihan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Sleman yang dimaksud dalam perencanaan pembangunan tahun 2022, yaitu meliputi penguatan modal bagi pelaku UMKM terdampak, pelatihan untuk menghasilkan nilai tambah atau pendapatan, padat karya, menjaga ketersediaan pangan, memulihkan kunjungan wisatawan, membangun kembali jejaring pasar untuk produk pelaku usaha dan mengefektifkan penyediaan jejaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak.
Dalam mewujudkan perencanaan tersebut, Danang mengatakan, bahwa pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri. Pihaknya menyebut perlu adanya partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Pemkab Sleman, juga peran serta masyarakat salah satunya Ormas/LSM.
Selain itu, dalam implementasi perencanaan pembangunan tersebut, Danang menuturkan, bahwa Pemkab Sleman akan melakukan pembaruan data kemiskinan dengan program musyawarah dusun. Dimana data dan klasifikasi warga miskin akan ditentukan dalam musyawarah dusun yang melibatkan Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), Dukuh dan lainnya.
“Ke depan, bantuan bagi warga miskin harus tepat sasaran. Warga miskin ini ada dan banyak. Namun klasifikasinya harus dipahami. Salah satu upayanya tentu dengan mengefektifkan jejaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak. Maka penyesuaian data kemiskinan itu penting agar bantuan dapat tepat sasaran,” ujar Danang Maharsa. (nun/ ted)