BERNASNEWS.COM — Di tengah eforia turunnya Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi Level 2 untuk DIY, serta telah dibukanya beberapa obyek wisata secara bertahap. Artinya, suasana Jogja akan kembali seperti semula sebelum terjadi pandemi Covid-19. Kini sudah terlihat ruas-ruas jalan Jogja semakin padat dan beberapa hotel pun sudah tampak terisi.
“Geliat ekonomi dan sekolah pun mulai lakukan pendidikan tatap muka (PTM), kita patut bersyukur namun tetap harus waspada serta jangan sampai abai soal protokol kesehatan (prokes),” ungkap Ketua RW 08 Suryoputran Seno Pratomo, dalam acara giat rutin penyemprotan desifektan, Sabtu (30/10/2021), di Posko Darurat Covid-19 RW 08 Suryoputran, nDalem Probodikaran, Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta.

Dikatakan, bahwa masih ada beberapa negara yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 salah satunya adalah Singapura, negara tetangga dekat. “Sebagaimana instruksi dari Ketua Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Pak Heroe Poerwadi, meski sudah masuk PPKM Level 2 namun kita harus tetap lakukan prokes dan vaksinasi,” kata Seno Pratomo.
Kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan inisiasi Ketua Kampung Suryoputran H. Bandrio Utomo, SE yang mengampu kewilayahan RW 08, RW 09 dan RW 10, sebagai tindak lanjut surat edaran dari Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam rangka upaya pencegahan Corona Virus Desase 2019 (Covid-19), yang juga disepakati oleh seluruh Pengurus RT dan RW se Kampung Suryoputran, pada tanggal 22 Maret 2020.
Hal senada dengan Ketua RW 08 Suryoputran, juga disampaikan oleh Muhammad Santosa selaku Bendahara juga merangkap sebagai relawan Covid-19 RW 08 Suryoputran menjelaskan, kegiatan rutin penyemprotan disinfektan selama ini terbukti bisa menekan angka yang terpapar di lingkungan sekitar. Pihaknya juga berharap kegiatan meski seminggu sekali tetap dilakukan hingga PPKM Level 1.
“Diakui atau tidak, kegiatan penyemprotan ada manfaatnya dalam meminimalisir warga yang terpapar. Setidaknya menjadi wahana komunikasi soal Covid-19 antar pengurus RT dan RW yang cukup intens karena dilakukan dua kali setiap minggu, bahkan tiga kali jika ada peningkatan kasus. Melalui corong pengeras suara pun warga selalu diimbau agar beperilaku hidup sehat,” kata mantan karyawan PDAM Kulon Progo ini.
Sementara itu, Ir. Bambang Nur Prasetyadi selaku Relawan Covid-19 menyatakan, bahwa kegiatan penyemprotan dapat dihentikan apabila 80 persen warga seluruh Kampung Suryoputran telah divaksinasi. “Berharap dengan jumlah 80 persen telah vaksinasi maka akan terbentuk herd imunity (tingkat kekebalan) pada masyarakat,” jelasnya.
Mantan karyawan BUMN ini juga mengingatkan agar sebagai warga yang berdomisili di kampung untuk hidup bergotong royong, dan mengedepankan tenggang rasa sebab semua kegiatan kemasyarakatan itu dilakukan atas dasar sukarela. “Disebut domisili maksudnya untuk seluruh warga meskipun hanya pengontrak atau kos. Saya sendiri statusnya domisili karena KTP dari luar RW 08 Suryoputran,” ujar Pak Fajar, sapaan akrab Bambang Nur Prasetyadi. (ted)