News  

Peringatan Hari Santri: “Santri Indonesia Telah Teruji Sebagai Benteng NKRI”

BERNASNEWS.COM — Mengutip yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam akun twitter-nya, bahwa zaman berubah-ubah tapi para santri Indonesia tetap teguh pada satu hal: siap siaga membela tanah air, mempertahankan persatuan, dan mewujudkan perdamaian. Di masa pandemi ini, jiwa dan raga santri Indonesia juga bersiaga untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19.

Hal itu merupakan sebuah pesan yang sungguh istimewa dalam rangka peringatan Hari Santri, yang jatuh pada hari ini Jumat, 22 Oktober 2021, demikian disampaikan oleh Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan  Kabupaten Sleman Dra. Sri Haryani, MSi.

Anggota DPRD dari Fraksi  PDI Perjuangan  Kabupaten Sleman Dra. Sri Haryani, MSi. (Foto: Dok. Pribadi)

Menurut Ninik sapaan akrab Sri Haryani, bahwa bagi Islam membela agama dan negara hukumnya wajib. Untuk mewujudkan kemerdekaan RI, para santri berjuang melawan penjajah baik penjajah dari Belanda maupun Jepang. “Bahkan setelah merdeka pun mereka masih terus berjuang untuk kesejahteraan bangsa melalui kegiatan perekonomian,” ujar mantan dosen manajemen itu.

Sementara masa pandemi Covid-19 ini, kata Ninik, banyak santri yang ikut berperan  aktif dalam  membantu  percepatan vaksinasi  di rumah ibadah, di pondok pesantren, maupun di sekolah-sekolah.  Mereka  menyadari pentingnya  herd immunity pada masyarakat,  yang selanjutnya akan berdampak pada  pemulihan roda perekonomian. 

Suasana peringatan Hari Santri yang diselenggarakan sederhana karena suasana pandemi, meski tidak menghilangkan dari makna peringatannya. (Foto: Istimewa)

Para santri pun tertib memakai masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. Praktek menjaga jarak diterapkan dalam mengubah pengaturan shaf sholat yang lebih longgar. Untuk menghindari terjadinya kerumunan, beberapa masjid bahkan sampai tidak menyelenggarakan sholat Jum’at. Demikian juga dengan  diliburkannya kajian-kajian dan majelis taklim.

“Dalam hal wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme sangat tampak seperti yang terpatri pada panca Ikrar Santri Indonesia, terutama dalam butir nomor 2, yang bunyinya Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia, berideologi negara satu ideologi Pancasila, berkonstitusi satu Undang Undang Dasar 1945, berkebudayaan satu kebudayaan Bhineka Tunggal Ika,” bebernya.

Para santri yang tergabung dalam sebuah ormas dan perkumpulan olah raga pencak silat ikut memeriahkan peringatan Hari Santri, Jumat (22/10/2021), di sebuah halaman masjid, di Kabupaten Sleman, dengan masker dicopot sesaat untuk kepentingan foto bersama. (Foto: Istimewa)

Lanjut Ninik yang juga mantan Anggota Ombusdman DIY itu, ada seorang ulama yang memaparkan bahwa Pancasila sendiri sesuai dengan ayat-ayat dalam Al Qur’an. Misalnya, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, termaktub dalam Surat Al Ikhlas, ayat 1 yang bunyinya “Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa”.

“Begitu pula dengan sila kedua hingga kelima. Artinya, para founding father kita dalam menyusun 5 sila dalam Pancasila tidak bertentangan dengan Islam. Selamat Hari Santri untuk seluruh santri NKRI,” tandas Sri Haryani. (zbd/ ted)