Access Bars: Metode Buang Sampah Mental Hanya dengan Menyentuh 32 Titik di Kepala

BERNASNEWS – Kesehatan mental menjadi hal yang penting untuk menjadi perhatian siapa saja. Terutama di tengah pandemi, tingkat stres seseorang menjadi tinggi karena berbagai macam hal.

Layaknya komputer yang bisa error, tubuh manusia juga demikian. Secara tidak sadar, tubuh menyimpan sampah-sampah yang berdampak negatif pada kesehatan, pola pikir, dan perasaan seseorang. Sampah ini perlu dibuang agar tidak memberikan dampak negatif berkepanjangan.

Salah satu metode untuk membuang sampah tubuh ini adalah Access Bars® dari Access Consciousness. Dengan menyentuh 32 titik di kepala, tubuh diajak untuk melepaskan hal-hal negatif. Sampah yang dimaksud ini seperti kenangan buruk, emosi, hingga pemikiran yang tak diinginkan tubuh.

“Access Bars adalah teknik membuang sampah mental yang dilakukan di 32 titik di kepala. Pada dasarnya pikiran kita yang mengendalikan tubuh kita. Jadi kalau kita banyak pikiran, emosi, stres, maka efeknya bisa ke sakit fisik kalau sampahnya tidak dibuang,” ujar Isti Handayani, Access Bars® Facilitator, Sabtu (25/9/2021).

Praktisi sedang melakukan access bars pada klien. (Foto: dok. Isti Handayani)

Ia mengungkapkan 32 titik yang disentuh memiliki pusat yang berbeda. Mulai dari pusat kreativitas, keuangan, komunikasi, hingga pelepasan trauma. Klien yang akan menerima Access Bars® akan diminta berbaring sedangkan praktisi yang akan menyentuh 32 titik di kepala.

Adapun manfaat yang akan diterima oleh mereka yang menjalani Access Bars® mulai dari mental menjadi lebih jernih, memiliki kapasitas untuk memecahkan masalah, mengurangi kecemasan dan depresi, menjadi lebih gembira, mempersingkat waktu pemuliihan operasi, menghapus perilaku yang tidak diinginkan, menghasilkan hubungan yang lebih baik, menurunkan stres, hingga relaksasi agar tidur lebih nyenyak.

Respons yang didapat oleh klien setelah mendapat Access Bars® pun berbeda-beda. Ada yang merasakan manfaatnya secara signifikan, ada pula yang harus mengalami Access Bars® beberapa kali. Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa kunci dari Access bars® adalah ‘receiving’ atau ‘trust’ si klien terhadap proses berlangsungnya Access Bars®.

“Kalau orangnya relax ketika di-bars, dia santai, hasilnya bisa kelihatan. Karena penerimaan hal yang baru untuk setiap orang itu berbeda-beda. Karena yang punya kemampuan untuk healing adalah dirinya sendiri,” ungkap pemilik akun instagram @isti_handayani_mm.

Praktisi Bars hanya membantu untuk terjadi proses Bars. Lebih lanjut, Access Bars® ini memungkinkan seseorang untuk lebih sadar pada dirinya sendiri.