Pemulihan Ekonomi Nasional, Tidak Ada Strategi Tunggal

BERNASNEWS.COM — Ekonomi nasional sudah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan pada kuartal II 2021. Perbaikan ini tentu menimbulkan sikap optimisme dari semua pemangku kepentingan di tengah upaya pemulihan perekonomian nasional. Demikian disampaikan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, MEc Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) selaku Narasumber dalam diskusi bertajuk Strategi Pemulihan Ekonomi Dalam Masa Pandemi yang digelar Forum 2045 melalui aplikasi zoom, Senin 20 September 2021.

Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, MEc Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) selaku Narasumber. (Foto: Kiriman Humas UWM)

Diskusi juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya diantaranya Prof. Indra Bastian, MBA, PhD (Guru Besar UGM), Dr. Ferry Juliantono (Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia), Dian Septi Trisnanti (Ketua Departemen Perempuan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia), Awalil Rizky (Ekonom dan Analis APBN), dan A. Akbar Susanto, SE, MPhil, PhD (Akademisi UGM).

Guru Besar Ilmu Ekonomi itu menjelaskan, kemunculan Varian Delta Covid-19 menjadi tantangan global 2021. Semua negara menghadapi kontraksi ekonomi termasuk negara maju dengan tingkat vaksinasi tinggi. Dalam konteks ekonomi Indonesia, pandemi Covid-19 telah menghantam perekonomian nasional dari berbagai indikator makro sosial-ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi yang negatif, kesempatan kerja yang terbatas, kemiskinan meningkat, Gini Rasio melebar, konsumsi masyarakat anjlok, dan sebagainya.

“Untuk memperbaiki perekonomian nasional, maka setiap jalur pertumbuhan ekonomi yang berkualitas harus didorong,” ucap Prof Edy, melalui rilis yang dikirim, Rabu (22/9/2021).

Meskipun sudah tampak melewati puncak gelombang kedua, lanjut Prof Edy, namun kewaspadaan harus terus dijaga di tengah ketidakpastian yang masih sangat tinggi dari Covid-19. Pada satu sisi, adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat membangun optimisme kita. Hal itu tampak dari adanya berbagai sektor yang mulai menunjukkan perbaikan secara bertahap sampai Triwulan I dan 2021. Angka Statistik yang membaik terlebih saat pertumbuhan ekonomi tumbuh 7,07% pada Triwulan II 2021.

Paparan Grafis Tingkat Pengangguran. (Foto: Kiriman Humas UWM)

Menurut Prof Edy, untuk pemulihan ekonomi tidak ada strategi yang tunggal, tergantung dari asumsi-asumsi tentang Covid-19 itu sendiri misalnya tentang kapan berakhirnya Covid-19 dan sejauh mana kedigdayaan vaksin.

“Setiap kebijakan dari pemangku kepentingan harus saling bersinergi satu sama lain dalam mendorong ekonomi nasional agar dapat keluar dari resesi. Program vaksinasi juga harus terus digalakkan dan akseleratif, kesuksesan dalam vaksinasi yang berkualitas handal akan sangat membantu kebangkitan ekonomi berkelanjutan,” terangnya.

Upaya-upaya pemulihan ekonomi, Prof Edy menambahkan, akan semakin cepat mewujud jika ada political-will dan political action yang mengarah pada pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Ini dapat terjadi kala tatakelola pemerintahan yang baik betul-betul dijalankan, utamanya berkurangnya praktik penyalahgunaan kekuasaan dan memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk kepentingan kelompok berkuasa. (*/ Nuning)