Hobi Piara Merpati Hobi yang Mengasyikan, Bisa Untuk Bisnis

BERNASNEWS.COM — Sebuah hobi apa pun yang positif apabila ditekuni akan menjadi sumber penghasilan dan setidaknya bisa menjadi investasi untuk bisnis. Seperti hobi tanaman, hobi piara hewan atau binatang, termasuk salah satunya adalah hobi pelihara burung Merpati (nama ilmiah: Columbidae).

Jenis satwa unggas yang dijadikan lambang cinta kasih dan perdamaian, serta menjadi sebagai lambang perusahaan Pos Indonesia ini, keberadaan secara sosial terhadap manusia sudah ada sejak berabad-abad silam. Salah satu bukti adanya hiasan relief yang mengisahkan seekor Merpati, Elang dan seorang raja yang bijaksana, di Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Kumpulan kandang (pagupon) milik angggota sebuah paguyuban penghobi Merpati yang ada di sebuah kampung nJeron Beteng Kraton Yogyakarta. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)

Seorang penghobi Merpati, Daniel warga Jalan Kaliurang menjelaskan, bahwa pelihara burung Merpati juga bisa sebagai usaha bisnis apabila benar-benar ditekuni. “Merpati yang telah mendapat sebutan player, artinya sudah sering ikutan lomba terutama lomba bergengsi dan pernah juara maka harga jualnya jadi selangit, bahkan bibit merpati player pun jauh lebih mahal daripada anakan merpati biasa,” ungkapnya.

Menurut pria lajang yang juga pebisnis property ini, keasyikan bermain burung Merpati itu jika diterbangkan dari jarak tertentu istilah Jawanya, digabur bisa kembali ke kandangnya yang disebut pagupon. “Keindahannya adalah sewaktu terbang tinggi sampai terlihat seperti titik, kemudian kita kepleki (undang) dengan betina pasangannya langsung terbang menukik turun,” ujar Daniel.

Sebuah paguyuban penghobi burung Merpati sedang melaksanakan giat melatih burung piaraannya terbang dengan cara digabur. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)

Dikatakan, untuk melatih menjadi merpati player memang perlu proses panjang dan kesabaran. Mulai dari masih anakan hingga remaja menuju dewasa harus dilatih terus menerus setiap hari juga sering diikutkan lomba baik tomprangan maupun kolongan.

“Saya nggak heran kalau ada merpati player berharga puluhan hingga ratusan juta rupiah, bahkan ada yang seharga satu milyar. Kalo lihat di internet, perkembangan hobi merpati berikut pernak-pernik usaha yang meyertai, seperti obat-obatan dan jamu merpati hingga asesoris, kandang (pagupon) sangat menggiurkan,” bebernya.

Daniel sendiri mengaku hanya piara burung Merpati tidak lebih dari 20 pasang (40 ekor), kategori merpatinya pun biasa hanya untuk gaburan. Saat ditanya terkait perihal penyakit pada binatang piaraan dan pengaruhnya pada lingkungan, ia memberikan tips bahwa semuanya bertumpu pada kebersihan. Kebersihan dalam memberi makan dan minum juga kebersihan kandang piaran apapun binatangnya. (ted)