Wakil Bupati Sleman Resmikan Pameran Seni Rupa ‘Owah Gingsir’ di Leman Art House

BERNASNEWS.COM — Keberadaan Leman Art House ini memberikan angin segar bagi para seniman untuk menuangkan ekspresinya, dan juga bagi kita semua juga bisa menikmati hasil karya seni para seniman ini dengan nyaman. Demikian disampaikan oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat membuka Pameran Seni Rupa, Minggu (12/9/2021).

Diawali dengan penandatanganan prasasti oleh Wakil Bupati Sleman sebagai tanda diresmikan dan dibukanya Leman Art House, yang berlokasi di Tegalsari Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Tampak turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara dan Panewu Kalasan Siti Anggraeni Susila.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menunjukkan lukisan wajah dirinya karya seorang pelukis peserta Pameran Lukisan ‘Owah Gingsing’. (Foto: Istimewa)

Acara dilanjutkan dengan membuka pintu utama galeri sebagai tanda dibuka dan dimulainya pameran seni rupa yang akan berlangsung tanggal 12 – 30 September 2021. Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memberikan apresiasi kepada Barda Haryana selaku Owner Leman Art House, yang telah memberikan tempat dan memberikan kesempatan bagi para seniman untuk dapat memamerkan karyanya dalam pameran seni rupa ini.

Wakil Bupati Sleman juga berharap dengan adanya Leman Art House di Sleman timur ini, akan membangkitkan gairah seni khususnya di wilayah Kabupaten Sleman. “Semoga kedepan muncul Pak Barda yang lain di Sleman bagian manapun, sehingga potensi dan ruang berekspresi para seniman dapat terwadahi dan masyarakat juga lebih nyaman dalam menikmati karya seni,” ujar Danang.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa tampak mengamati sebuah lukisan yang menggambarkan tangan dan rokok yang mengeluarkan asap dengan sosok wajah yang sedang merokok dalam bentuk silouet. (Foto: Istimewa)

Pameran seni rupa yang bertajuk ‘Owah Gingsir’ ini diikuti oleh 22 orang pelukis, diantaranya Alie Gopal, Ampun Sutrisno, Djoko Maruto, Didit (nJedit), dan lainnya. Wasis Subroto selaku Ketua Panitia dan Pimpinan galeri mengatakan, owah dapat dimaknai sebagai perubahan, perubahan posisi maupun sudut pandang. “Sedangkan gingsir artinya waktu yang bergeser, yang berjalan, ataupun berganti,” terang Wasis.

Owah Gingsir yang diangkat sebagai tema ini, lanjut Wasis Subroto, merupakan terjadinya proses perubahan di berbagai bidang kehidupan dikarenakan mengikuti perjalanan waktu atau perkembangan jaman. “Dari awal 2020 kita semua telah dipaksa untuk berubah oleh virus Covid-19, semua aspek mengalami perubahan,” ungkapnya.

Menutup sambutannya, Wasis Subroto juga berharap agar Leman Art House ke depan akan menjadi tempat bersilaturahmi, berdiskusi, berekspresi serta memamerkan karya-karya perupa di Yogyakarta dan sekitarnya. “Dengan adanya tempat ini sekaligus melengkapi kekosongan art space di sayap timur Yogyakarta,” pungkasnya. (nun/ ted)