Teh Daun Krokot dan Stevia, Bermanfaat untuk Pereda Nyeri Haid

BERNASNEWS.COM — Menstruasi datang setiap bulan pada usia produktif wanita. Banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan fisik dan merasa tersiksa saat menjelang atau selama haid berlangsung yang biasa disebut dengan nyeri haid atau dismenore berupa gangguan nyeri atau kram pada perut.

Dismenore yang hebat dapat memicu terjadinya kemandulan bahkan kematian. Penyembuhan dismenore dapat dilakukan dengan tindakan farmakologi diantaranya dengan minum obat anti nyeri, seperti asetaminofen.

Selain tindakan farmakologi biasanya digunakan jamu tradisional seperti kunir asam. Asupan makanan dari asam lemak tidak jenuh ganda (omega-3) juga dapat mengurangi rasa sakit seperti dismenore, reumatik atritis, penyakit usus, dan neuropati. Biasanya kandungan omega-3 terdapat pada ikan, kedelai, telur, daging, udang, dan buah-buahan. Salah satu jenis tanaman yang mengandung omega-3 tinggi adalah krokot (Portulaca oleraceae).

Daun krokot (Portulaca oleraceae). Foto: Istimewa.

Supaya krokot dapat dinikmati oleh masyarakat luas maka kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang terdiri dari Risma Wulansari prodi pendidikan akuntansi, Lisa Utari prodi akuntansi dan Zulfi Dimas Rakhmadya prodi biologi, menjadikan tanaman krokot sebagai minuman teh pereda haid yang dikombinasikan dengan daun Stevia.

Risma Wulansari menjelaskan, bahwa krokot yang selama ini dianggap tanaman liar dan hanya digunakan sebagai makanan ternak ternyata mengandung kandungan omega-3 yang cukup tinggi. “Kandungan omega-3 di dalam 100 gram simplisia daun krokot kering sebesar 1606 mili gram/ 100 gram,” paparnya.

Dikatakan, asam lemak omega-3 adalah lemak penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Oleh karena itu harus didapatkan dari makanan. Tanaman krokot juga memiliki harga yang relatif murah dibandingkan dengan sumber omega-3 lainnya. “Tumbuhan ini dikenal sebagai tumbuhan yang mudah hidup dalam kondisi hujan maupun kemarau,” terang Risma.

Risma Wulansari menunjukkan hasil olahan teh daun krokot dan steva yang telah dikemas dan diberi merek. (Foto: Kiriman Humas UNY)

Lisa Utari menambahkan, ekstrak krokot tidak memiliki rasa maka ditambahkan daun stevia sebagai perasa atau pengganti gula. Daun stevia adalah salah satu dari tanaman yang mengandung glikosida sebagai alternatif pemanis alami rendah kalori pengganti gula.

“Teh krokot daun stevia ini kami sebut Krovia Tea yang terbuat dari bahan alami dan aman bagi penderita diabetes,” papar Lisa.

Sementara itu, Zulfi Dimas Rakhmadya menjelaskan cara pembuatan yaitu, bahan utama yang digunakan adalah tumbuhan krokot dan daun stevia. “Alat yang digunakan adalah oven pengering, nampan, blender, ember, saringan, dan hand sealer,ungkap Zulfi.

Dikatakan, tahap pembuatannya adalah dari ekstraksi daun krokot dan daun stevia serta pembuatan teh celup Krovia Tea. Pada langkah esktraksi daun krokot, lanjut Zulfi, tumbuhan krokot dicuci dan ditiriskan lalu didiamkan dengan tidak terkena sinar matahari secara langsung selama 3 hari untuk mengurangi kadar air hingga 70 persen. Haluskan secara kasar menggunakan blender untuk memecahkan sel-sel daun dan masuk tahap oksidasi untuk membentuk warna, rasa, dan aroma.

Bentuk daun Steva. (Foto: Istimewa)

“Keringkan menggunakan oven pengering lalu sortir menggunakan saringan untuk mengecek ekstrak yang siap digunakan. Bubuk krokot siap. Di tempat yang berbeda daun stevia dicuci dan ditiriskan, keringkan menggunakan oven pada suhu 60o C dan dihaluskan dengan blender. Diayak dengan saringan,” terang Zulfi.

Lanjutnya, Bubuk stevia siap digabungkan dengan bubuk krokot untuk dijadikan teh. Timbang bubuk krokot 1,75 gram dan bubuk stevia 0,25 gram, campur dan masukkan ke dalam kantong teh celup. Beri benang food grade, masukkan dalam kotak berisi 10 buah teh dan Krovia Tea siap dipasarkan. Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2021. (*/ ted)