News  

PPKM Diperpanjang, ACT Salurkan Bantuan untuk Masyarakat DIY yang Terdampak

BERNASNEWS.COM — Dampak belum menurunnya laju penambahan kasus positif Covid-19, Pemerintah kembali memperpanjang PPKM Darurat hingga 9 Agustus 2021. Hal ini tentu saja berdampak pula pada sektor ekonomi masyarakat. Salah satu sektor yang terdampak adalah porter atau jasa angkut di Stasiun Kereta Api dan Terminal di DIY.

Oleh karena itu, ACT DIY menyalurkan 15 bantuan paket pangan untuk porter di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Senin (2/8/2021). Kegiatan paket pangan porter ini dilakukan dengan tujuan meringankan beban pengeluaran para porter.

“Juga sebagai bentuk apresiasi kepada porter karena terus semangat dalam bekerja walaupun sepi pendapatan dikarenakan sepinya penumpang di stasiun,” terang Danang Nur Hidayat, selaku tim Program ACT DIY, dalam rilisnya Rabu (4/8/2021).

Penyerahan paket makanan untuk tenaga kesehatan (nakes) oleh ACT DIY. (Foto: Istimewa)

Dikatakan, selama pemberlakuan PPKM Darurat mulai dari tanggal 3 Juli – 3 Agustus, ACT DIY sudah menyalurkan 300 paket bantuan pangan untuk masyarakat yang isolasi mandiri (Isoman) dan terdampak Covid-19. Sementara 500 paket makanan yang disalurkan untuk tenaga medis, dan juga warga yang Isoman, serta bantuan berupa paket Hygiene Kit yang disalurkan untuk Rumah Sakit dan Shelter Karantina Covid-19.

“Insya Allah selanjutnya kami akan fokuskan juga untuk membantu para Pedagang UMKM, dan PKL di Malioboro yang terdampak pemberlakukan PPKM, tahap awal insya Allah akan kami salurkan 1000 bantuan paket pangan untuk para pedagang,” ujar Danang.

Penyerahan beras wakaf oleh ACT DIY. (Foto: Istimewa)

Pihaknya juga mengajak segenap masyarakat untuk bahu membahu membantu saudara yang terdampak pandemi di wilayah DIY, mulai dari sektor kesehatan, pangan, hingga ekonomi.

Sementara itu, Rusdi (61 tahun) selaku Kordinator Porter Stasiun Lempuyangan menyampaikan, rasa syukur dan terima kasih banyak kepada ACT dan pihak bersangkutan yang telah memberikan bantuan kepada para porter di Lempuyangan. “Masa pandemi penumpang kereta api sangat sepi mas. Bahkan untuk bisa menyambung hidup keluarga, saya harus menjual motor antik kesayangan,” ujar Rusdi. (Nuning)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *