BERNASNEWS.COM — Dalam bidang pendidikan dewasa ini, guru dituntut untuk menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi pendagodik, sosial, profesional, dan individual. Dalam kompetensi pendagogik dijelaskan bahwa guru harus mampu menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam melaksanakan pembelajaran.
Oleh karena itu guru tidak boleh terpaku pada model pembelajaran tatap muka di kelas, namun juga harus dapat menggunakan media yang memudahkannya untuk menyampaikan materi pelajaran.
Hal itu disampaikan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Nur Isfariyati dalam pelatihan teknologi bagi guru SDN 1 Jetis Klaten, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Nur Isfariyati adalah mahasiswa program Kampus Mengajar dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang ditempatkan di sekolah tersebut.
Menurut Nur, untuk dapat mengajar dengan baik para guru dapat menggunakan media berupa Google Clasroom, Google Meet dan Zoom. “Google Clasroom adalah layanan web gratis, yang dikembangkan oleh Google untuk sekolah. Bertujuan untuk menyederhanakan membuat, mendistribusikan, dan menilai tugas tanpa harus bertatap muka,” kata Nur.
Sedangkan Google Meet, imbuh Nur, adalah produk dari Google yang merupakan layanan komunikasi video yang dikembangkan oleh Google dan diluncurkan sebagai aplikasi konferensi video yang bisa ditonton hingga 30 peserta.
Para guru diajarkan cara menggunakan
kedua aplikasi tersebut setelah sebelumnya diberikan pengantar tentang aplikasi
itu. Dalam kegiatan ini Nur dibantu oleh para mahasiswa kampus mengajar yang
bertugas di sekolah itu, diantaranya Vincentia Ivena Kasatyo (UAJY), Adinda Permata
Ardhyasa (AMIKOM), Regina Sahan Putri (UAD), Yunita Mega Puspitasari (UAD), dan
Wahyu Ashari (UNS) yang memiliki program kerja untuk mengenalkan teknologi
kepada guru dengan pelatihan teknologi.
Kepala Sekolah SDN 1 Jetis Klaten Aris Pratiwi mengaku gembira dan senang dengan adanya pelatihan ini karena dapat meningkatkan kemampuan guru menggunakan media pembelajaran. “Bahkan ada guru yang akan purna tugas namun masih bersemangat mengikutinya,” kata Aris.
Dalam pelatihan ini para mahasiswa yang tidak bertugas memberikan materi, berperan menjadi pendamping para guru SDN 1 Jetis Klaten dalam menggunakan aplikasi tersebut. Para guru pun sangat bersemangat dan langsung mencoba aplikasi dengan langusng praktik di kelas. (ted)