News  

Kelangkaan Oksigen di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Beginilah Fakta yang Terjadi

BERNASNEWS.COM — Terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito meninggal, maka dapat kami sampaikan penjelasan lebih lanjut bahwa jumlah tersebut merupakan akumulasi dari hari Sabtu (3/7/2021) pagi sampai Minggu (4/7/2021) pagi dan tidak hanya pasien yang menggunakan oksigen atau Covid-19 saja yang meninggal. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG (K), MKes,MPH.

“Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20:00 WIB, maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien. Pasien sejumlah itu bukan semata-mata pasien Covid-19 yang harus dengan bantuan oksigen tetapi terdapat pasien lainnya pula,” ungkap dr. Rukmono Siswishanto, dalam rilisnya, Minggu (4/7/2021).

Dikatakan, bahwa pasien-pasien yang memerlukan bantuan oksigen tetap tersuplai dengan oksigen tabung. “Sehingga tidak benar jika meninggal tanpa dapat bantuan oksigen tetapi proses meninggalnya karena kondisi klinisnya yang memburuk,” tegas dr. Rukmono.

Sementara itu, terkait dengan kelangkaan oksigen maka jauh hari pihaknya telah melakukan upaya-upaya antisipasi. Salah satunya sejak tanggal 29 Juni 2021, RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan suplayer oksigen diantaranya, PT. Samator dan PT. Surya Gas untuk mendapatkan pasokan oksigen liquid secara rutin untuk memenuhi kebutuhan dan tambahan bila terjadi eskalasi pasien.

“Bahwa pada hari Sabtu, 3 Juli 2021 pagi, dimana oksigen liquid mulai menipis, maka telah dilakukan berbagai koordinasi dan persiapan. Termasuk pertemuan lanjutan untuk memastikan kecukupan persediaan oksigen liquid dengan penyedia. Hal ini mengingat kebutuhan oksigen dan jumlah pasien yang makin banyak di RSUP Dr Sardjito berakibatkan menipisnya persediaan baik untuk oksigen central berupa liquid maupun oksigen tabung,” ujar dr. Rukmono.

Lanjut dr. Rukmono, atas situasi tersebut juga ditambah dengan masuknya pasien secara bersamaan pada Jumat (2/7/2021) maka kebutuhan oksigen pun makin meningkat sehingga menyebabkan persediaan oksigen yang ada makin menipis. Upaya yang dilakukan RSUP Dr Sardjito yaitu dengan melakukan pengaturan ulang semua penggunaan oksigen yang dipakai pasien.

“Juga mengirimkan surat permohonan dukungan kepada Menkes RI, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Gubernur, BPBD, Dinas Kesehatan, Persi DIY dan Dewan Pengawas yang intinya melaporkan bahwa Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen liquid dari penyedia maupun tempat lain,” ungkapnya.

Rumah sakit masih mengalami kendala dan pasokan oksigen liquid diperkirakan paling cepat sampai ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada hari Minggu (4/7/2021) pukul 12:00 WIB. Selain itu juga dilaporkan bahwa persediaan oksigen liquid sentral di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada hari Sabtu (3/7/2021), mulai pukul 16:00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen liquid yang diperkirakan pada pukul 18:00 WIB, pada kenyataannya oksigen liquid central habis baru pada sekitar pukul 20:00 WIB.

Dari kondisi tersebut, Lanjut dr. Rukmono, setelah oksigen liquid central habis perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada termasuk mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM / FKG UGM serta Polda DIY.

“Pukul 00:15 WIB mendapat bantuan dari Polda DIY sebanyak 100 tabung datang dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen. Selanjutnya pada pukul 03:40 WIB truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen central sudah dapat berfungsi kembali. Disusul truk kedua pada pukul 04:45 WIB masuk pula mengisi tabung central oksigen,” jelasnya.

Dengan datangnya pengisian ini pelayanan untuk sementara sudah menggunakan oksigen sentral kembali. Pihaknya berharap kedepan oksigen ini terus lancar dipasok oleh penyedia oksigen untuk memenuhi perawatan bagi pasien yang membutuhkan oksigen.

“Kami sampaikan pula bahwa RSUP Dr Sardjito telah menyediakan bed untuk pasien Covid-19 secara optimal sebanyak 35% dari total tempat tidur, dan pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit,” kata Direktur Utama RSUP Dr Sardjito.

RSUP Dr.Sardjito sudah melakukan upaya antisipasi maksimal melalui berkoordinasi dengan Dinkes DIY, PERSI DIY, Seluruh Rumah Sakit di DIY, Penyedia Oksigen dan Aparat TNI/ POLRI. Selain itu, penghematan seoptimal mungkin terhadap penggunaan oksigen telah dilakukan lantaran pandemik ini melanda seluruh negeri dan semua membutuhkan oksigen, pasokan oksigen menjadi terganggu.

“Kami mengimbau bagi masyarakat untuk mengikuti dan mematuhi PPKM sehingga laju Covid-19 dapat kita tekan bersama-sama. Tanpa peran serta masyarakat ini tentu saja pandemik ini akan sulit tertangani,” tutup dr. Rukmono Siswishanto. (nun/ ted)