Tidak Sekadar Keindahan Alam dan Budaya, Desa Wisata Kabupaten Sleman Juga Sajikan Kuliner Khas

BERNASNEWS.COM – Desa wisata merupakan bentuk community based tourism yang tidak hanya menawarkan homestay yang ada di lingkungan pedesaan. Namun juga menawarkan keindahan alam pedesaan, budaya, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat sehari-hari menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan.

Sementara penjabaran dalam community based tourism sendiri adalah, masyarakat menjadi pengelola mandiri atas potensi pariwisata yang dimilikinya untuk memberi manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Dra. Suci Iriani Sinuraya, MSi, MM mengungkapkan, bahwa sesuai arah kebijakan Kemenparekraf Repubulik Indonesia untuk menjadikan desa wisata sebagai lokomotif mempercepat kebangkitan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi ini.

“Terkait hal tersebut, pengembangan desa wisata di Kabupaten Sleman di masa mendatang diarahkan pada pengembangan unique selling point tiap desa wisata yang ada. Sehingga selain meningkatkan kunjungan wisatawan, dapat meningkatkan lama tinggal dan pembelanjaan wisatawan selama berkunjung di Kabupaten Sleman,” papar Suci Iriani, Kamis (17/06/2021).

Dikatakan, beberapa desa wisata di Kabupaten Sleman yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi alternatif wisata dan wajib dikunjungi antara lain, Desa Wisata Pentingsari, Kelor, dan Pancoh di kawasan utara Sleman, Desa Wisata Grogol, Malangan, dan Gamplong di kawasan barat Sleman, dan Desa Wisata Tlatar Seneng di kawasan timur Sleman.

“Desa-desa wisata tersebut menawarkan beragam atraksi dan produk yang tentunya berbeda antara satu dengan lainnya,” ujarnya.

Misalnya, lanjut Suci Iriani Sinuraya, Desa Wisata Pentingsari menawarkan kopi sebagai salah satu produk unggulannya, sedangkan Desa Wisata Grogol menawarkan jamu, Desa Wisata Kelor menawarkan produk berbasis daun kelor, dan Desa Wisata Pancoh menawarkan eggroll-nya yang khas.

Selain itu, beberapa desa wisata tersebut juga menjadikan produk UMKM dan keberadaan budayanya menjadi daya tarik utamanya. Seperti tenun kain di Desa Wisata Gamplong, kerajinan bambu dan keris di Malangan, dan kerajinan tatah sungging wayang di Grogol.

Sementara kekayaan kuliner Kabupaten Sleman juga menjadi daya tarik tersendiri yang bisa dinikmati ketika berada di desa wisata. Di kawasan barat, wisatawan dapat menikmati bebek bacem Ngino, atau beragam olahan belut. Untuk di kawasan utara, wisatawan dapat menikmati jadah tempe, sate kelinci, dan wedang gedhang khas Merapi. Kalasan yang berada di kawasan timur yang dikenal sebagai sentra ayam goreng menjadi kawasan yang direkomendasikan untuk dikunjungi.

“Tidak hanya itu, di kawasan timur Kabupaten Sleman banyak memiliki jejak sejarah dan keindahan alam yang bisa dinikmati di kawasan ini, seperti Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, Lava Bantal, Tebing Breksi, dan Candi Ijo,” terang Suci.

Dengan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan yang sedang disusun Dinas Pariwisata, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Dra. Suci Iriani Sinuraya, MSi, MM meyakini, bahwa pariwisata juga bisa menjadi lokomotif penggerak sektor lain seperti pertanian, UMKM, transportasi dan lainnya. Sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Desa Wisata Sleman untuk tetap menerapkan Protokol CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, and Environtmen sustainability) sekarang ini. Desa Wisata di Sleman dapat menjadi alternatif berlibur di masa sekarang serta dapat dikunjungi dengan jumlah terbatas sesuai standar prokes,” pungkas Suci. (adv)