BERNASNEWS.COM — Wacana Sultan HB X selaku Gubernur DIY akan melakukan lockdown merupakan opsi terakhir jika upaya penanggulangan Covid-19 di Jogja tidak efektif lagi. Pemda DIY pun tengah menggenjot agar upaya penanggulangan yang ada saat ini dimaksimalkan. Demikian ungkap Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji.
“Ngarsa Dalem kan ngendika bahwa kita upayakan semaksimal mungkin dalam rangka untuk mengurangi kasus postif di DIY dan PPKM adalah upaya yang sudah sedemikian banyak uji coba dan kita anggap paling efektif adalah PPKM dalam skala mikro,” kata Kadarmanta Baskara Aji, saat ditemui di JEC dalam giat vaksinasi 50 ribu UMKM, Minggu (20/6/2021).
Dikatakan, apabila kemudian di tingkat RT/ RW nanti sudah tidak bisa efektif lagi, mungkin salah satu yang harus dilakukan adalah dengan PSBB ini. “Lockdown ini adalah opsi terakhir, dengan harapan agar tidak sampai pada keputusan pahit tersebut maka Gubernur DIY mengajak agar masyarakat bisa patuh,” tegas Kadarmanta.
Jadi sebetulnya Ngarsa Dalem (Sultan HB X), lanjut Kadarmanta Baskara Aji, pesannya adalah supaya kita tidak sampai terjadi lockdown, mari kita berupaya menghindari kemungkinan tertular sehingga protokol kesehatan bisa dilaksanakan. Tak henti Pemda DIY terus mengingatkan agar masyarakat patuh memakai masker, kemudian untuk pengusaha baik restoran atau mall agar patuh aturan pada kesepakatan jam operasional. Begitu pula dengan kapasitas pelaksanaan kegiatan yang juga perlu dibenahi lagi.
“Para pengusaha, restoran, mall kemudian juga lesehan, ya mari kalau jam 9 tutup ya jam 9 tutup. Aturan (kapasitas) 50 persen ya 50 persen. Jangan dilanggar, daripada nanti terpaksa PSBB. Ini masih warning dari Ngarsa Dalem. Ya jauh atau tidaknya ya tergantung kedisiplinan kita. Kalau kita tidak bisa nyetop ini ya satu-satunya cara, lockdown opsi terakhir,” ungkapnya.
Terkait kabar bahwa hal ini bakal masuk dalam pembahasan Gubernur dan sejumlah kepala daerah di DIY, Sekda DIY belum membeberkan lebih jauh. Namun dirinya tak menampik bahwa ada kemungkinan isu lockdown bakal dibahas dalam rapat pada Senin, 21 Juni 2021. “Gubernur mengundang para ahli, juga mengundang bupati, wali kota dan forkopimda untuk melakukan pertemuan. Nanti banyak hal yang kita diskusikan di situ. (Soal lockdown) ya bisa jadi akan dibahas,” pungkasnya. (Feva)