BERNASNEWS.COM — Dalam rangka meningkatkan berbagai sektor yang salah satunya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jumat (11/6/2021), bertempat di ruang sidang utama rektorat, Kampus UNY, Yogyakarta.
Walikota Madiun beserta jajarannya ditemui langsung oleh Rektor UNY beserta jajaran pimpinan untuk mensepakati MoU tersebut. Ikut hadir dalam rombongan Madiun, adalah Wakil Walikota, Sekda, Asisten 1 dan 2, Setwan, serta beberapa OPD. Sementara Rektor UNY didampingi unsur rapim antara lain, Ketua LPPM, Ketua BPPU, Ketua LPMPP, Kepala Biro, Pengelola Kampus Wates/ Gunungkidul, Staf Ahli, Ketua Inkubator Bisnis dan sebagainya.
Drs. H. Maidi, SH, MM, MPd selaku Walikota Madiun mengungkapkan, bahwa saat ini Madiun sedang “mempercantik diri”, dengan menguatkan kemitraan untuk pembangunan yang berkelanjutan di berbagai bidang, baik dengan kota-kota lain di Indonesia maupun dengan instansi-instansi terkait. “Bersama UNY, beberapa sasaran sektor di antaranya terkait bidang pariwisata, kajian dan penelitian pada bidang sosial, maupun perberdayaan UMKM di sektor ekonomi,” jelasnya.
Sementara dalam
sambutannya, Rektor UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M Kes menyampaikan, UNY sangat mengapresiasi dengan baik bentuk
kerjasama ini. “Hal ini juga merupakan komitmen
dan sinergi UNY dalam Tri Dharma
perguruan tinggi dalam mencapai target, seperti pendidikan, penelitian maupun
pengabdian masyarakat,” ungkap
Prof. Sumaryanto.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY, Prof. Dr. Siswantoyo, MKes yang mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan Kota Madiun, serta membangun diskusi terkait kegiatan yang direncanakan juga potensi kerja sama lain yang dapat dikembangkan.
“Kota Madiun dan Inkubator Bisnis LPPM UNY sedang menjajaki rencana kerjasama penyediaan sepeda listrik wisata kota Madiun. Sedangkan kegiatan kerja sama yang berpotensi untuk dapat dijajaki diantaranya, pendampingan dalam pengembangan wisata melalui Sport Tourism, pelatihan terapi dan reflexology (massage) untuk 1000 terapis yang ditempatkan di griya bugar pada setia desa wisata/ lokasi wisata,” papar Prof. Siswantoyo.
Dikatakan, program ini dapat memfasilitasi penyandang disabilitas tuna netra untuk lebih diberdayakan, pelatihan guru dan kepala sekolah untuk pelaksanaan pendidikan yang baik dan pencegahanbullying. Juga pelatihan dan pendampingan bisnis pada pedagang Sentra Kuliner atau UMKM melalui Inkubator Bisnis UNY.
Kolaborasi pengembangan sistem monitoring UMKM dan wirausaha daerah, lanjut Prof. Siwantoyo, menggunakan Sistem Inkubasi Bisnis Daerah melalui Inkubator Bisnis UNY. Pendampingan dan Monitoring KPM PKH Penerima Bantuan Modal Usaha melalui Inkubator Bisnis UNY.
Sementara pengembangan model pengelolaan sampah urban melalui Inkubator Bisnis LPPM UNY. Implementasi kerjasama penggunaan produk – produk Tenant binaan Inkubator Bisnis LPPM UNY. Untuk kolaborasi penelitian bersama mitra UNY diantaranya dengan instansi pemerintah pusat/ perusahaan/ NGO guna pengembangan potensi daerah.
Selain itu, pendampingan masyarakat dalam pengembangan SDM meliputi, buruh migran dengan ketrampilan khusus, dan packaging produk lokal. Hasil kunjungan dan kerjasama ini dituangkankan dalam Mou yang ditandatangani kedua belah pihak. Kemudian acara dilanjutkan dengan berkunjung ke LPPM untuk melihat beberapa produk unggulan inkubator bisnis. (ted)