BERNASNEWS.COM — Usia yang ke-50 tahun banyak orang menyebutnya sebagai ulang tahun emas menjadi momentum bagi seseorang terutama dalam mahligai rumah tangga, yang bermakna untuk bersyukur sebab telah bisa melalui beberapa tahapan proses kehidupan.
Perkawinan sebagai sebuah lembaga yang telah mencapai usia hingga setengah abad akan diperingati secara istimewa, begitu pula sebuah lembaga atau institusi apabila bisa bertahan dan menapakinya tentu akan menggelar peringatan ulang tahun secara spektakuler.

Di negara Belanda berbeda lagi, selain perkawinan pribadi atau seseorang yang mencapai usia yang ke-50 tahun pun juga diperingati secara tradisi. Dan itu hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat kebanyakan, berupa tradisi pemasangan boneka atau lebih tepatnya patung jumbo di depan rumahnya disertai tulisan yang berisi harapan atau kata-kata lucu.
Menurut sumber, bahwa di negeri kincir ini ada semacam mitos
atau kepercayaan bahwa apabila seseorang telah mencapai usia ke-50 tahun maka bagi
seorang pria akan bertemu dengan Abraham (Nabi Ibrahim, red) dan bagi wanita
akan bertemu Sarah (istri Abraham).
“Memasuki usia ke-50 tahun itu diharapkan seseorang akan bertambah bijaksana seperti Abraham dan Sarah. Bagi kalangan rakyat jelata mitos itu masih dipercaya dan mereka memperingati ulang tahun yag ke-50 itu dengan memasang boneka jumbo di depan rumahnya,” ungkap Yan Suryoputri, dikutip dari laman Kabar Joglosemar.
Ibu berdarah Jawa yang telah menjadi warga Belanda puluhan
tahun ini menambahkan, bahwa mitos atau legenda yang berhubungan dengan Abraham
dan Sarah kini pun semakin luntur. “Sudah tidak seperti puluhan tahun lalu yang
dipasang merupakan boneka berujud kedua tokoh legenda itu,” ucapnya.
Dalam perkembangannya, lanjut Yan Suryoputri, kini mereka memasang boneka-boneka yang lebih kekinian bahkan ada bentuk-bentuk yang cukup norak. Ternyata tradisi ini memang berawal dari salah satu teks Injil (Bible) mengenai kehidupan Abraham dan Sarah.
“Juga dahulunya penduduk Belanda beragama Katolik atau Kristen. Jadi yang dilakukan oleh masyarakat itu ada makna filosofinya bahwa kalau sudah berusia 50 tahun harus sudah bijaksana. Yang masih tampak sesuai tradisi adalah bentuk roti tart ulang tahun yang masih menyerupai kedua tokoh legenda itu,” tutup ibu yang berasal dari Jogja itu. (ted)