BERNASNEWS.COM — Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universita Gadjah Mada (UGM) memiliki 3 laboratorium departemen, yaitu Laboratorium Departemen Akuntansi, Laboratorium Departemen Ilmu Ekonomi, dan Laboratorium Manajemen. Tugas utama laboratorium departemen ini adalah melakukan kegiatan penelitian yang memberikan kontribusi pada pengembangan keilmuan di bidang penelitian ekonomi dan bisnis.
Selama tahun 2020 ini laboratorium departemen telah banyak menghasilkan produk-produk penelitian yang inovatif dan memiliki impact yang cukup besar baik untuk civitas akademika maupun untuk masyarakat. “Diseminasi dari hasil penelitian unggulan laboratorium di lingkungan FEB dilakukan untuk memberikan manfaat bagi sebagai pengetahuan maupun ide-ide untuk melakukan penelitian lainnya,” jelas Wakil Dekan Bidang P2M-KSA FEB UGM Amirullah Setya Hardi, Ph.D, dalam rilis yang dikirim, Selasa (29/12/2020).
Dikatakan Amirullah Setya Hardi, kegiatan ini menghadirkan 6 nara sumber yang akan menyampaikan hasil penelitiannya dari 3 departemen (Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi). Acara dipandu oleh Ketua Laboratorium Ilmu Ekonomi, Evi Noor Afifah dan diikuti oleh sekitar 100 peserta. Berikut adalah highlight dari masing-masing narasumber tentang hasil penelitiannya;
Microfinancing at the Onset of the Covid-19 Economic Crisis: Evidence from Rural Banks in Indonesia, olehAkhmad Akbar Susamto, SE, M.Phil, Ph.D. (Departemen Ilmu Ekonomi). Penelitian ini menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap laju pertumbuhan pembiayaan oleh lebih dari 1600 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) konvensional dan BPR syariah.
Penelitian menggunakan data laporan keuangan triwulanan masing-masing bank, sejak triwulan kedua 2017 sampai triwulan ketiga 2020. Hasil penelitian ini, antara lain, mengkonfirmasi bahwa laju pertumbuhan pembiayaan BPR konvensional dan BPR syariah benar-benar turun secara signifikan selama pandemi Covid-19.
Exchange Rate and the Market Pressure the Case of Indonesia, oleh Amri Anjas Asmara, SE, M.Sc. (Departemen Ilmu Ekonomi).Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menghitung indeks tekanan pasar valuta asing (Exchange Market Pressure – EMP) Indonesia, dengan melibatkan pendekatan berbasis teoretis dan pendekatan praktis. Lebih lanjut, hasil perhitungan atas indeks EMP tersebut digunakan untuk menganalisis besarnya tekanan yang dapat memicu potensi krisis nilai tukar di Indonesia secara lebih akurat.
High School Major Selection and Academic Performance, olehPutu Arya Wigita, SE. (Departemen Ilmu Ekonomi).Kemampuan kuantitatif yang mumpuni menjadi salah satu indikator untuk mencari pekerjaan di era revolusi industri 4.0. Universitas turut andil di dalam menyediakan lulusan yang punya kapabilitas dan kemampuan yang dibutuhkan.
Salah satu kualitas lulusan dapat dilihat berdasarkan kualitas input (calon mahasiswa). Berdasarkan hasil penelitian kami, mahasiswa S1 FEB UGM yang mengambil jurusan IPA semasa SMA memiliki performa akademik yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang mengambil program IPS dan lainnya.
Overview dan Outlook Pasar Keuangan, olehProf. Dr. Mamduh M. Hanafi, MBA. (Departemen Manajemen).Laboratorium Manajemen merupakan unit di bawah Departemen Manajemen FEB UGM, yang menaungi lima pusat kajian, yaitu Pusat Kajian Pasar Keuangan, Pusat Kajian Kepemimpinan, Pusat Kajian Kewirausahaan, Pusat Kajian Perdagangan Daring, Tekfin, dan Media Sosial, dan Pusat Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan.
Kelima pusat tersebut melakukan
kajian akademik maupun terapan (kebijakan). Paparan dari Kajian Pasar Keuangan
mereview kilas balik tahun 2020, dimana kasus COVID-19 menjadi katalis utama
pergerakan pasar tahun 2020. Kasus tersebut memunculkan krisis kembar: ekonomi
dan kesehatan; mencari keseimbangan antara keduanya tidak mudah. Pergerakan
pasar ke depan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan kita menangani virus
tersebut. Kemunculan vaksin memunculkan optimisme penanganan virus dan pemulihan
ekonomi.
Perilaku Konsumen Papan Pasar Daring Indonesia Tahun 2019, oleh Dr. Sahid S. Nugroho, M.Sc. (Departemen Manajemen).Ranking laman terpopuler di Indonesia yang dirilis oleh Alexa.com dalam 5 tahun terakhir menunjukkan peran papan pasar daring (e-marketplace) yang semakin dominan pada kegiatan perdagangan daring di Indonesia.
Studi mempelajari detil perilaku konsumen papan pasar daring guna mengungkapkan: (1) preferensi papan pasar daring, (2) pola belanja terkait kategori barang yang dibeli, nilai belanja rata-rata per transaksi dan frekuensi belanja dalam setahun terakhir, (3) pilihan platform yakni laman atau aplikasi disertai alasan yang mendasari, (4) permasalahan yang dihadapi konsumen pada papan pasar daring lokal maupun asing beserta persepsi tingkat risiko yang dihadapi, dan (5) persepsi konsumen atas tingkat kepentingan pada atribut-atribut papan pasar daring.
Studi menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survai. Survai dilakukan pada 300 responden di delapan kota yakni Medan, Makasar, Balikpapan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis konten.
Temuan survai menunjukkan (1) Shopee, Tokopedia, dan Lazada menjadi pilihan papan pasar daring terbanyak, (2) Pola belanja konsumen masih terbatas pada transaksi dengan nilai dan frekuensi yang relatif kecil, (3) Layanan berbasis aplikasi menjadi platform yang paling disukai, (4) Ketidaksesuaian antara barang dikirim dan iklan, standarisasi ukuran profuk fesyen, serta akurasi informasi ketersediaan barang masih menjadi permasalahan dominan pada papan pasar daring lokal, (5) Waktu kirim yang lama, ongkos kirim yang mahal, dan tarif pajak impor yang tinggi masih menjadi permasalahan kuat pada papan pasar daring asing, (6) Atribut-atribut papan pasar daring yang relatif penting bagi konsumen adalah keaslian produk, kinerja mesin pencarian informasi produk, dan layanan dasbor untuk pemantauan siklus transaksi,
Sidek Desaku, oleh Tunggoro Widiandaru, SE, MH, CA, ACPA, CLI, Ak. (Departemen Akuntansi).Laboratorium Departemen Akuntansi atas dukungan dari manajemen fakultas melakukan pengembangan Sistem Akuntansi untuk Pemerintah Desa yang diberi nama Sidek Desaku.
Kegiatan pengembangan sistem ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk mengembangkan ilmu akuntansi beserta keterterapannya pada pemerintah desa. Aplikasi ini adalah sebuah sistem akuntansi sederhana, namun dapat diterapkan untuk mendukung pelaporan bagi pemerintahan desa.
Sidek Desaku menggunakan pendekatan web-based information system dalam pengembangannya sehingga pengguna dapat melakukan akses terhadap aplikasi ini kapanpun dan dimanapun. Aplikasi ini mulai diimplementasi pada bulan Januari 2020 di 86 Desa, 17 Kecamatan di Kabupaten Sleman. Proses implementasi tersebut didukung dengan kegiatan pendampingan baik dalam bentuk pelatihan kepada perangkat desa yang diselenggaran di FEB UGM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinas PMD) Kabupaten Sleman, Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan dengan menggunakan buku manual aplikasi yang dapat dimanfaatkan peserta pelatihan.
Disamping pelatihan, keberhasilan implementasi Sidek Desaku juga didukung dengan kegiatan pendampingan kepada perangkat desa baik secara langsung maupun secara online. Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan bahwa Sidek Desaku juga diminati oleh kabupaten lain untuk dapat digunakan oleh desa-desa mereka, salah satunya Kabupaten Bangli di Provinsi Bali.
Proses persiapan implementasi juga sudah dimulai dengan membuat dokumen kerja sama antara FEB dengan para pihak yang terkait. “Semoga kedepan Sidek Desaku dapat diterima dengan baik oleh desa dalam membantu mendukung pengelolaan keuangan desa secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran,” tutup Amirullah Setya Hardi. (ted)