BERNASNEWS.COM — Fakultas Bisnis
dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FBE UAJY) bekerjasama dengan
ISEI Cabang Yogyakarta dan Penerbit Erlangga menyelenggarakan Webinar Nasional
dengan topik “Menyambut Bisnis & Ekonomi di Era Normal Baru”, Selasa (16/6/2020
). Topik tersebut dipilih panitia karena konsep normal baru sedang disiapkan
oleh pemerintah beserta pemangku kepentingan untuk menggerakkan kembali
kegiatan ekonomi secara bertahap. Dengan bergeraknya kembali mesin-mesin
ekononomi diharapkan perekonomian tidak semakin terpuruh karena dampak Pandemi
Covid-19.
Webinar diikuti oleh 150 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri dari akademisi (dosen dan peneliti), mahasiswa, birokrasi dan pengusaha. Narasumber webinar adalah Faisal Basri (Dosen FEB UI dan Pengamat Ekonomi) dan Amirullah Setya Hardi (Dosen FEB UGM dan Wakil Ketua ISEI Cabang Yogyakarta). Selaku moderator Y. Sri Susilo (Dosen FBE UAJY dan Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta).
Dekan FBE UAJY Budi Suprapto dalam sambutan pengantar webinar mengatakan, pelaku ekonomi dan bisnis harus menyiapkan diri untuk menerapkan normal baru dalam aktivitasnya. Menurut Budi, salah satu implementasi normal baru adalah penerapan protokol kesehatan (penggunaan masker dan pelindung muka, cuci tangan, dan jaga jarak) dalam aktivitas bisnis, misalnya dalam rangkaian proses produksi.
“Implementasi
normal baru harus benar-benar dibawah pengawasan dan pengendalian yang ketat
dan terukur. Dengan implementasi bisnis dan ekonomi normal baru kondisi perekonomian
akan semakin membaik,” ungkap Budi Suprapto.
Sementara Faisal Basri pengamat ekonomi yang dikenal luas oleh masyarakat lebih menegaskan, bahwa pada saat ini seharusnya lebih fokus pada aspek kesehatan daripada memikirkan persiapan menuju normal baru. “Aspek kesehatan dan aspek ekonomi dalam krisis Pandemi Covid-10 ini ibarat dua sisi dari satu keping uang. Penerapan normal baru menuntut prasyarat utama, yaitu menurunnya kasus terinfeksi virus Corona yang semakin menurun dan akhinya melandai,” tegas Faisal Basri.
Jika
hal tersebut terpenuhi maka secara bertahap kegiatan sektor perekonomian mulai
dilakukan lagi. Disitulah penerapan normal baru diterapkan di masing-masing
sektor ekonomi atau bisnis. Menurut Faisal, Pandemi Covid-19 menekan kegiatan
ekonomi baik dilihat dari indiator pertumbuhan ekonomi, pasar modal, pasar
uang, sektor manufaktur, sektor perdagangan, sektor transportasi dan sektor
ekonomi yang lain. “Di balik krisis pasti menciptakan peluang yaitu mengisi
segmen dari global supply chain. Salah
satu caranya dengan membenahi sistem logistik nasional dengan titik berat
transportasi laut untuk mengintegrasikan perekonomian nasional,” ujar Faisal.
Lanjut Amirullah Setya Hardi menambahkan, bahwa tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut sebagai normal baru (new normal). “Normal bukan istilah baru, lahir dari kondisi yang dianggap tidak normal akibat adanya krisis Pandemi Covid-19. Kondisi tidak normal akibat krisis pandemi, sementara ini direspon dengan memperbaiki kebiasaan hidup dengan pola bersih dan sehat, sambil menunggu ditemukannya obat maupun vaksin,” papar Amirullah. Selanjutnya perlu persiapan dan kesiapan semua pihak untuk mendukung pelaksanaan normal baru. Diperlukan local wisdom dalam penerapan normal dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
Dalam sesi penutupan webinar, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo menjelaskan, bahwa kegiatan webinar nasional direncanakan setiap bulan dengan topik dan narasumber yang berbeda. “Pihak Penerbit Erlangga mempunyai komitmen untuk mendukung pelaksanaan webinar yang dilaksanakan FBE UAJY dan ISEI Cabang Yogyakarta secara rutin dan berkesinambungan,” tutup Dosen FBE UAJY itu. (ted)