BERNASNEWS.COM — Program Studi (Prodi) Kewirausahaan Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta menyelenggarakan webinar dengan tajuk “Strategi Mengembangkan Bisnis di Era New Normal”, Jumat (12/6/2020), melalui aplikasi Zoom. Webinar diikuti ratusan partisipan dari kalangan akademisi di Indonesia dan masyarakat umum.
Narasumber webinar adalah, Ardhi Khairi, SE., MBA, Dosen Prodi Kewirausahaan UWM dan RM. Andretta Christialdi, SE selaku Direktur Bisnis MNC Life Yogyakarta dan Owner 29 Coffee & Omah Audio. Ardhi menuturkan, bahwa aspek kedisiplinan bisa dikatakan belum optimal manakala pasca pandemi Covid-19 nanti masyarakat tidak memiliki skill baru, belum memiliki bisnis sampingan, dan pengetahuan lebih.
Pada satu sisi pandemi Covid-19 mendatangkan banyak masalah, namun disisi lain justru bisa menjadi peluang untuk membuka usaha yang menjadi jawaban atau solusi dari permasalahan tersebut. Dengan demikian, peluang menjadi pengusaha baru justru terbuka jika seseorang mampu melihatnya.
“Memulai usaha baru harus didasari dengan jiwa kreatif. Perlu dipersiapkan secara matang mengenai segmentasi, target pasar, dan posisi kita dalam membuka usaha,” papar Ardhi yang juga Pemilik CV. Sakha Ternak dan Kampung Soal.
Di tengah pandemi, lanjut Ardhi, peluang bisnis rumahan bisa dari banyak bidang seperti social media agency, dropshipping, kerjasama dalam pemasaran, kelas online, bisnis e-book, blog dan lain sebagainya. Dirinya mengajak kepada masyarakat untuk optimis dan berpikir positif dalam menghadapi banyaknya masalah.
Dari segi strategi bisnis, Andre mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan pelaku bisnis untuk merubah cara bisnisnya dari konvensional. Menurutnya, harus dipahami dulu keahlian yang dimiliki, jenis produk dan segmen pasarnya dengan cara melakukan riset pasar. Dalam upaya berbisnis di era pandemi harus mengetahui potensi kebutuhan konsumen yang dibarengi dengan adanya influencer dan partner bisnis untuk membantu proses promosi.
“Wirausaha harus berani mengambil resiko dalam setiap bisnis yang dilakukan. Ia harus bisa mengelola dan mengatur segala urusan lalu menerima keuntungan maupun kerugian finansial dan non finansial,” terang Andre.
Bisnis di tengah Pandemi, lanjut Pemilik Prasasti Interior Design ini, harus tetap optimis dan adaptif. Kondisi seperti saat ini bisa jadi bisnis semakin besar manakala kita tetap menjalin relasi yang baik dengan konsumen melalui sosial media maupun membuka bisnis baru sesuai kebutuhan masyarakat. “Masyarakat mulai bergeser dari pemenuhan kebutuhan sekunder menjadi primer mengingat kondisi, sehingga pelaku bisnis bisa memanfaatkan keadaan tersebut untuk membuka usaha baru,” ungkapnya.
Andre menekankan, bahwa bisnis di era pandemi dan new normal akan sukses jika didasari dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan sosial media untuk promosi, menggunakan metode pembayaran online dalam bertransaksi, dan memaksimalkan influencer dalam pemasarannya. (nun/ ted)