BERNASNEWS.COM — Dalam jeda kuliah dari rumah, Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta melaksanakan webinar kuliah umum secara daring dengan Tema “Ketika Robot Jatuh Cinta” dengan narasumber Joko Hariyono, Ph.D, Dosen Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta.
Kuliah umum yang diselenggarakan beberapa waktu lalu terkait topic Robotik ini cukup menarik, diikuti Siswa SMA/ SMK, Mahasiswa dan Umum, dengan jumlah peserta terdaftar 49 orang.
Joko Hariyono, Ph.D selaku Dosen
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sain dan Teknologi UWM melalui rilis
yang dikirim ke Bernasnews.com, Selasa (19/5/2020), menjelaskan pentingnya
mahasiswa maupun calon mahasiswa Teknik Industri mempunyai pengetahuan terkait
tren industri Robotika saat ini.
Menurut Joko, berdasar kilas balik Revolusi Industri, dimana mulai dari Revolusi Industri 1.0 peran mesin/ robotika perlahan awalnya sebagai alat bantu untuk memudahkan pekerjaan manusia, namun dalam perkembangannya pada Revolusi Industri 4.0 teknologi mulai mengambil alih beberapa pekerjaan-pekerjaan rutin dan analisis sederhana yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
“Kedepan pada Revolusi Industry 5.0, teknologi menempatkan manusia untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan analisis tingkat tinggi, serta menggunakan anugerah kemampuan-kemampuan manusia seperti gerak hati (intuition), perasaan (feeling) maupun pengertian (cognition),” ungkap Joko.
Dengan anugerah kemampuai ini, sebenarnya yang membedakan antara manusia dengan robot, sehingga jika dengan bantuan artificial intelligent para robot dapat dilatih mempunyai kemampuan tersebut. “Maka bukan tidak mungkin para robot masa depan mempunyai perasaan seperti halnya manusia juga memiliki rasa cinta dan rasa sayang,” tegas Joko.
Dalam webinar tersebut, Joko juga memaparkan 3 riset terkait penggunaan anugerah kemampuan yang dimiliki manusia, diantaranya adalah riset yang dilakukannya sendiri dalam disertasi Study program S-3 di University of Ulsan, Korea Selatan. Disertasi berjudul “Vision Based Pedestrian Action Recognition” mengetengahkan penelitiannya untuk mengenali beberapa pola perilaku pejalan kaki yang melintas di sekitar kendaraan untuk menghindari kemungkinan terjadinya tabrakan antara kendaraan cerdas (Intelligent Car) dengan pejalan kaki. (nun/ ted)