Pemerintah Siapkan Stimulus bagi Petani Pascapanen Raya

BERNASNEWS.COM – Pemerintah terus memantau dan menjamin stok dan ketersediaan, pasokan, distribusi serta stabilitas harga. Dan secara keseluruhan bahan pangan pokok relatif tersedia. Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya untuk mengamankan cadangan beras pemerintah.

Tanaman padi yang baru ditanam di sawah di Dusun Nglarang, Desa Selomartani, Kalasan, Minggu (19/4/2020). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers usai ratas melalui konferensi video di Jakarta, Selasa (21/4/2020), mengatakan, stok beras relatif mencukupi kebutuhan ramadan dan lebaran. Sebab, 3 bulan ke depan akan panen raya.

(Baca juga : Petani Sleman Memasuki Musim Panen Raya, Panenan Melimpah)

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian juga mengawasi 168.000 rice mill yang tentunya diharapkan bisa diserap oleh Bulog maupun para distributor. Pemerintah pun memperhatikan nilai tukar petani dan sedang menyiapkan stimulus untuk para petani.

Sejumlah petani sedang menanam padi di sawah di Dusun Nglarang, Selomartani, Kalasan, Sleman, Minggu (19/4/2020). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Petani diharapkan bisa mendapatkan semacam insentif untuk melakukan tanam di musim pascapanen raya. “Jagung dan bawang merah juga cukup. Mulai dari Brebes, Agam dan beberapa daerah lain juga sedang menjelang panen bawang merah,” terangnya.

Kemudian untuk bawang putih, pemerintah sudah memberikan izin impor dan akan masuk dalam jumlah yang cukup menjelang lebaran. Masuknya impor bawang putih juga diharapkan mampu menurunkan harga.

Padi mulai menguning dan siap dipanen di Dusun Bromonilan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Selasa (14/4/2020). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

“Begitupun dengan cabe merah, cabe rawit, daging sapi, daging ayam, dan gula pasir. Semua aman,” papar Menko Airlangga seperti dikutip dari laman kominfo.go.id.

Saat ditanya wartawan mengenai gula, Menko Airlangga menjelaskan adanya pengalihan dari gula pabrik yang terkait dengan makanan minuman ke pasar domestik. “Namun ini masih berproses termasuk soal izin edarnya. Dalam waktu dekat, ini akan masuk ke pasar,” kata Airlangga.

Sunardi, warga Dusun Soman, mengangkut gabah ke tepi jalan usai panen , Minggu (29/3/2020). Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Dikatakan, impor gula baru akan masuk awal Mei 2020 sehingga untuk bulan April 2020 bisa diisi dari produksi dalam negeri. “Dari gula rafinasi yang dimasukkan untuk operasi di dalam negeri”, tutur Menko Perekonomian.

Bu Broto (pakai caping) dan Bu Jupri (kanan), warga Dusun Jomblang, Desa Selomartani beristirahat di antara tumpukan karung berisi gabah usai panen di lahan persawahan miliknya, Minggu (29/3/2020) pagi. Foto : Philipus Jehamun/Bernasnews.com

Menko Airlangga juga menyinggung kebijakan sektor pangan lainnya yang tengah disiapkan pemerintah. “Termasuk memperbaiki infrastruktur pertanian terutama terkait dengan pipanisasi, drainase, irigasi, dan pengembangan lebih banyak lagi embung untuk memanfaatkan curah hujan yang ada,” kata Airlangga. (lip)