BERNASNEWS.COM – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, sebagai salah satu pusat perdagangan, Yogyakarta memiliki potensi perekonomian yang sangat tinggi. Salah satu faktor terbesar adalah UMKM. Namun, banyak UMKM di Yogyakaarta yang belum tersentuh produk perbankan formal.
Pemerintah Yogyakarta sendiri menargetkan peningkatan literasi keuangan masyarakat D.I.Y Yogyakarta yang tergolong masuk dalam kategori di bawah rata rata nasional dengan presentase sebesar 38,5%. Hal ini mendorong perusahaan finansial teknologi untuk mengisi gap sumber permodalan serta edukasi terkait fintech dengan manfaatnya untuk masyarakat dan UMKM Jogja.
Tak sedikit perusahaan swasta yang menggelar edukasi dan sosialisasi terkait hal ini. Salah satunya DIA event organizer bersama PT Newline Fintech Indonesia (Prosperitree). Bertemakan ‘Solusi pendanaan modern dengan fintech P2P lending dan POS System’, keduanya berikan edukasi soal layanan pinjaman peer to peer yang diyakini mampu menjadi alternatif permodalan untuk akselerasi UMKM Jogja dalam mendigitalisasi usaha kecil dan menengah.Adapun pihak yang diundang yaitu BEM mahasiswa dari beberapa universitas, serta komunitas UMKM di Jogja.
“Kami sangat berharap adanya kehadiran fintech P2P lending ini mampu menjadi jembatan kolaborasi untuk UMKM Jogja dalam mendapatkan sumber modal usaha yang lebih cepat dan mudah untuk kelancaran bisnisnya,” ujar Hendro Gultom selaku Operational Manager Prosperitree, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/9/2019)
“Dengan adanya edukasi ini, kami berharap UMKM Jogja dapat memahami perbedaan fintech P2P
lending legal dan non legal untuk sumber permodalan” tambah Hendro. (adh)