Kepala Sekolah Atun Pratiwi, MPdk, Jumat (16/08/2019), memotong tumpeng sebagai ujud syukur HUT ke 57 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)
BERNASNEWS.COM — Taat pada otoritas, meningkatkan kapasitas, dan hidup benar merupakan modal dasar dalam merasih kesuksesan, demikian pesan yang disampaikan oleh Pendeta Sundoyo, SSi, MBA dalam acara renungan dan doa berkat dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 57 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, Jumat (16/08/2019), di halaman sekolah, Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta.
Acara HUT ke 57 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta ini sekaligus dikemas sebagai peringatan dan memeriahkan HUT ke 74 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Pekan Pendidikan Kristen, dihadiri oleh segenap siswa kelas VII, VIII, IX, pamong dan guru sekolah, komite sekolah, purna tugas guru/ karyawan, dan tamu undangan dari perwakilan alumni, perwakilan Yayasan BOPKRI, serta Perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Pendeta Sundoyo, SSi, MBA menyampaikan renungan dan doa berkat HUT ke 57 SMP Boga. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)
Atun Pratiwi, M.Pdk selaku Kepala Sekolah, mengatakan, bahwa dalam rangka Pekan Pendidikan Kristen, sekaligus memperingati HUT ke 57 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dan sekaligus HUT ke 74 Kemerdekaan RI, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensuport selama ini kepada sekolah. Dan mulai tahun ini, SMP BOPKRI 3 (SMP Boga) Yogyakarta membawa menjunjung keunggulan menjadi sekolah inspirasi yang berbudaya dengan pendekatan budaya Yogyakarta. Juga diresmikan lagu (tembang) Lancaran Boga, serta diserahkannya pohon literasi karakter yang pembiayaannya seluruhnya oleh alumni.
Kepala Sekolah SMP BOPKRI 3 Yogyakarta, Atun Pratiwi, MPdk sedang menunjukan pohon literasi yang bertema ketertiban yang diletakan di pintu masuk sekolah. Pohon literasi ini sebagai bentuk kesadaran diri siswa apabila lalai tidak melaksanakan aturan dan ketertiban sekolah. (Tedy Kartyadi/ Bernasnwes.com)
“Keunggulan menjadi sekolah inspirasi yang berbudaya dengan pendekatan budaya Yogyakarta ini terletak pada misi dan visi sekolahan, penerapannya pada pergaulan di SMP Boga dalam tataran budaya Yogyakarta. Yaitu cinta budaya, segala kesenian karawitan, unggah-ungguh dengan budaya Yogyakarta. Antara lain, tiap pagi bersalaman, guru kesenian menciptakan Lancar Boga sebuah tembangan untuk sekolah. Setiap hari Jumat bersepakat berbahasa Jawa. Rintisan ini telah kami lakukan sejak setahun yang lalu sebab menurut kami budaya Yogyakarta dengan tata kramanya mudah untuk meredam emosi,” terang Atun kepada Bernasnews.com di sela-sela acara.
Perwakilan dari Yayasan BOPKRI, Kepala Sekolah SMP Boga, Perwakilan Siswa, Alumni dan Komite Sekolah melepaskan burung merpati sebagai simbul kemerdekaan, di depan gedung sekolah. (Tedy Kartyadi/ Bernasnews.com)
Dengan jumlah lebih dari 220 siswa ini gelar acara HUT SMP BOPKRI 3 Yogyakarta cukup meriah, masing-masing perwakilan kelas menunjukan kebolehannya. Acara pertama, siswa dengan didampingi oleh para guru seluruhnya berbusana Jawa melakukan karnaval budaya jalan keliling dari sekolah, Jalan C. Simanjuntak, Jalan Jend. Sudirman, Jalan Cik Ditiro dan kembali ke sekolah. Kemudian acara dilanjut dengan menampilkan ekstrakulikuler tarian tradisional, sambutan dan doa ibadah, serta ekpresi HUT ke 57 SMP Boga, berupa potong tumpeng ulang tahun oleh Kepala Sekolah Atun Pratiwi, M.PdK, pelepasan burung merpati, pemberian penghargaan, dan diakhiri dengan pentas musik band. (ted)