BERNASNEWS.COM — Masalah remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sering kali berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi. Banyak hal yang berkaitan dengan masalah ini, mulai dari pemahaman mengenai perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi, pemahaman mengenai proses-proses reproduksi dan dampak dari perilaku yang tidak bertanggungjawab seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi, penularan penyakit menular seksual, termasuk HIV.
“Adanya kehamilan tak dikehendaki di lingkungan remaja menjadi keprihatinan tersendiri. Awalnya hanya dari sentuhan. Dan sentuhan ini akan mematikan otak dan menghilangkan penalaran, apalagi kalau sudah sampai ciuman hilang semua akal sehat,” kata Erna Prajanti A.Md.Keb SKM dari Puskesmas I Galur pada kegiatan Masa Ta`aruf Siswa Madrasah (Matsama) MTsN 6 Kulonprogo, DIY, Rabu (17/7/2019).
Dalam materi tentang Kesehatan Reproduksi dan Gizi Remaja, Erna mengatakan bahwa kesehatan reproduksi remaja adalah hal yang perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya para remaja agar mereka memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggungjawab mengenai proses reproduksi.
Dalam hal ini kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat di sini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan, namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Sementara Peltu Ngasiman dari Koramil menguraikan materi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Dikatakan, pendidikan dasar bela negara diperlukan guna menumbuhkan kecintaan pada Tanah Air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan akan Kesaktian Pancasila, kerelaan berkorban bagi negara serta memberikan kemampuan awal bela negara.
“PPBN dimaksudkan untuk mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut guna meniadakan setiap ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945,” kata Peltu Ngasiman seperti dikutip Drs Sutanto, Wakamad Urusan Kesiswaan MTsN 6 Kulonprogo, dalam rilis yang dikirim ke Redaksi Bernasnews.com, Rabu (17/7/2019)
Dikatakan, sasaran PPBN adalah terwujudnya warga negara Indonesia yang mengerti, menghayati dan sadar serta yakin untuk menunaikan kewajibannya dalam upaya bela negara, dengan ciri-ciri: cinta Tanah Air, sadar berbangsa Indonesia, sadar bernegara Indonesia, yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan memiliki kemampuan awal bela negara
Sementara Aiptu Timbul Ismadi & Aipda Didik Anuury SH dari Polsek memberikan pemahaman tata cara disiplin berlalu-lintas di jalan raya, seperti menggunakan helm standar Indonesia, kelengkapan kendaraan sperrti spion , plat nomor polisi yang sesuai standar, memperhatikan etika berkendaraan seperti mematuhi marka dan rambu-rambu lalu-lintas.
“Tidak mengendarai kendaraan sambil mendengarkan musik lewat HP, menerima panggilan telepon celuler saat berkendaraan atau menelpon saat mengendarai kendararaan karena dapat membahayakan keselamatan bagi pengendara maupun orang lain di jalan raya. Akibat lain yang bisa ditimbulkan adalah bisa terjadi kecelakaan di jalan raya. Para siswa diharapkan tetap menjaga keselamatan di jalan raya dan menjadi pelopor keselamatan berlalu-lintas di jalan raya,” kata Aiptu Timbul.
Waka Humas Zuni Astuti didampingi Kepala Madrasah Imam Syamroni S.Pd, seperti dikutip Drs Sutanto, Wakamad Urusan Kesiswaan MTsN 6 Kulonprogo dalam rilis yang dikirim ke Redaksi Bernasnews.com, Rabu (17/7/2019) mengatakan, kegiatan tersebut masuk dalam Masa Ta`arus Siswa Madrasah (Matsama) untuk kelas VII, sedangkan kelas VIII dan IX berupa peningkatan motivasi.
Dalam kegiatan ini, MTsN 6 Kulonprogo bekerja sama dengan 3 instansi terkait di Kecamatan Galur yakni Puskesmas Galur I, Koramil dan Polsek. Mereka membekali siswa/siswa dengan pengetahuan hidup, mulai dari pengetahun tentang Kesehatan Reproduksi dan Gizi Remaja hingga pendidikan karakter dan pendahuluan Bela Negara serta pembinaan tata tertib dan narkoba.
Materi pengetahun tentang Kesehatan Reproduksi dan Gizi Remaja disampaikan Erna Prajanti A.Md.Keb SKM dan Sulastri S.SiT dari Puskesmas Galur, sedangkan Peltu Ngasiman dari Koramil menyampaikan materi “Pendidikan Karakter dan Pendahuluan Bela Negara” serta Aiptu Timbul Ismadi dan Aipda Didik Anuury SH dari Polsek Galur menyampaikan materi tentang pembinaan tata tertib dan narkoba. (lip)