BERNASNEWS.COM – Sebagian besar umat Islam di Indonesia merayakan Lebaran Idul Fitri pada Rabu (5/6/2019). Lapangan, alun-alun, ruas jalan, menjadi tempat untuk menampung jemaah salat Idul Fitri.
Seperti halnya di Alun-alun Kota Kebumen. Sayangnya, kondisi lingkungan yang kotor membuat jemaah menjadi tidak nyaman untuk melaksanakan salat Id di sana.
“Iya. Kotor karena habis untuk pameran sebelumnya, tapi bekasnya (masih) berserakan dan tidak dibersihkan padahal tempat untuk salat,” kata Nuning, salah seorang warga Kebumen yang mengikuti salat Idul Fitri di Alun-alun Kota Kebumen.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perempuan yang bekerja di Yogyakarta ini selalu mudik ke Kebumen saat lebaran tiba. Hanya, tahun ini menjadi kali pertama Alun-alun Kota Kebumen kotor tapi tetap digunakan untuk pelaksanaan salat Idul Fitri.
Ia membeberkan bahwa sebelumnya, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) telah mendorong pihak penyelenggara pameran untuk segera membersihkan Alun-alun Kota Kebumen lantaran akan digunakan untuk salat Idul Fitri. Namun, ternyata saat jemaah mulai berdatangan ke alun-alun, lokasi masih terlihat kotor.
“(Saran untuk PHBI) kalau mau dipakai dibersihkan dulu,” katanya.
Walaupun kondisi lingkungannya kotor, salat Idul Fitri di Alun-alun Kota Kebumen untungnya tetap dapat berlangsung dengan khidmat. Sejuknya udara pagi dengan matahari yang tak terlalu menyengat membuat jemaah tampak khusyuk mengikuti salat Idul Fitri.
Pada Lebaran 2019, Bupati Kebumen, Yazid Machfudz, berkesempatan menjadi imam salat, memimpin semua umat muslim yang hadir. Sedangkan Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kebumen, Panut, menjadi khotib.
“Kita sangat kecil di hadapan Allah, dan tidak ada yang lebih besar dari Allah makanya kita harus berkeyakinan hanya kepada Allah kita meminta dan berharap,” kata Kepala Kemenag Kebumen, Panut, di Alun-alun Kota Kebumen, Rabu (5/6).
Ia mengingatkan pada masyarakat bahwa semua adalah saudara tak hanya secara lahiriah saja. Menurutnya, momen Idul Fitri ini menjadikan semua masyarakat sebagai satu kesatuan.
“Tidak ada perbedaan karena kita semua bersaudara tidak hanya di lahirnya saja tapi harus bersatu padu secara keseluruhan dan harus perbaiki persaudaraan di antara kita sesuai ukhuwah islamiyah,” ujarnya. (adh)