bernasnews — Bagi pengunjung dan wisatawan yang pernah berkunjung ke Candi Prambanan, Yogyakarta tentunya juga pernah mendengar atau bahkan mendapatkan cerita dari pemandu wisata legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, yang kisahnya berkaitan dengan keberadaan komplek Candi Sewu dan Prambanan itu.
Cerita rakyat Jawa yang terkenal dan memilik makna yang mendalam, menceritakan putri cantik bernama Roro Jonggarang dari Kerajaan Boko. Ia dipersunting oleh seorang pangeran tampan yang sakti mandraguna bernama Bandung Bondowoso. Namun akhirnya sang putripun menolak lantaran sang kekasihnya adalah pembunuh ayahnya saat di medan laga.
Kelanjutan dari kisah cinta tulus Bandung Bondowosa dibalas dendam kelicikan Roro Jonggrang, dengan persyaratan bersedia menikah asalkan dibuatkan seribu candi dalam waktu satu malam. Bagi wisatawan, yang ingin melengkapi kenangan tentang Candi Prambanan dan cerita epik tersebut kini lebih mudah.
Cerita romantis yang terbalut dendam kesumat itu, kini telah dikemas dalam bentuk sendra tari musikal moderen berjudul “Re Inkarnasi Cinta Rorojonggarang”, di Amphi Theater Purawisata, Jalan Brigjen Katamso, Keparakan, Yogyakarta. Setiap hari Minggu, Jam 19:30 – 20:30 WIB.
“Lauching gelaran budaya ini sejak tanggal 6 April 2025. Ini akan jadi pertunjukan rutin di Amphi Theater Purawisata setiap hari Minggu. Untuk pemesanan tiket atau reservasi bisa melalui online, telepon atau langsung datang ke tempat,” terang Limawan selaku Event dan Program Koordinator, kepada bernasnews, Minggu malam (27/4/2025).
Menurut pengamatan bernasnews, penggarapan drama musikal “Re Inkarnasi Cinta Rorojonggarang” benar-benar dilakukan secara total dengan menghadirkan nuansa kekinian gelaran budaya yang dikemas modern. Untuk menikmatinya pun penonton harus tepat waktu karena durasi satu jam, cerita mengalir dari frame ke frame bergulir tanpa henti.
Musik pengiring perpaduan antara musik etnik dan modern, menyatu dengan setiap adegan tari maupun saat perang. Busana yang terlihat glamour tanpa meninggalkan kesan tradisional budaya Jawa dipadukan dengan permainan tata lampu dan asap menambah kesan kuat para pemeran kisah itu.
Penonton akan dibawa ke dalam emosi sebagaimana yang dinarasikan, bahwa dendam ada dalam diri manusia, manusia akan terjerat oleh perangainya sendiri. Rasa dendam mengubah cara pandang manusia, sisi baik akan selalu tertutup rasa yang hitam, antara cinta dan dendam ada dalam kisah ini. (ted)