bernasnews — Yayasan Rasagama Wita Nusantara, bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan ExxonMobil Indonesia, menutup rangkaian program Mentoring Marketing yang telah berlangsung selama tiga bulan, Desember 2024 – Februari 2025.
“Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas koperasi gula aren Arenta, dengan fokus pada peningkatan manajemen, keuangan, serta strategi pemasaran guna membuka akses pasar global,” terang Ketua Yayasan Rasagama Wita Nusantara Ditta Yuningtrias,dalam rilisnya, Sabtu (1/3/2025).
Selama pendampingan, para peserta mendapat pelatihan mendalam mengenai manajemen dan keuangan sebagai dasar penting dalam pengelolaan usaha. Peserta juga mendapat pemahaman terkait strategi pemasaran modern, termasuk digital marketing, branding, serta teknik pemasaran yang melibatkan fotografi dan videografi profesional.
“Kombinasi materi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, dan daya saing di pasar internasional sehingga dapat mendorong ekosistem ekspor gula aren Indonesia,” ungkap Ditta.
Data menunjukkan, adanya peningkatan ekspor gula aren Indonesia yaitu naik 9,79% menjadi USD 58,01 juta, dengan volume ekspor naik 3,38% menjadi 31,41 ribu ton. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), Negara Tujuan Eskpor (NTE) tertinggi adalah negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris[E1] .
“Karena permintaan ekspor yang terus meningkat ,maka perlu dilakukan pendampingan untuk koperasi siap ekspor dengan meningkatkan kualitas produknya,” harap Ditta.
Sebagai bagian dari dukungan keberlanjutan, LPEI dan ExxonMobil Indonesia akan melibatkan Koperasi Arenta dalam kegiatan business matching dan pameran untuk memperluas jaringan serta memperkenalkan produk mereka kepada calon mitra di pasar global. Juga memberikan bantuan alat produksi dan peralatan kantor (ATK) kepada koperasi ini.
“Semoga pendampingan yang diberikan dan pemberian bantuan alat produksi, ATK, serta pemasaran melalui global marketplace dan pameran business matching bisa menjadi sarana Arenta memulai dunia ekspor dan menuju arah yang jauh lebih baik untuk kesejahteraan 242 petani yang bernaung di bawah Arenta,” pungkas Ditta. (*/ nun)