bernasnews — Jembatan Srandakan Lama yang berada di atas sungai Progo yang menghubungkan wilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, DIY putus atau jebol akibat arus besar sungai, tepat Malam Jumat Kliwon, Kamis (6/2/2025), sekira pukul 22:00 WIB
Jembatan bersejarah yang merupakan revitalisasi jembatan, yang awalnya merupakan jembatan lintasan kereta api dan loko lori tebu. “Jembatan itu bisa dikatakan usianya seabad lebih. Dibangun pada tahun 1925 bersamaan berdirinya Pabrik Gula Sewu Galur,” terang Purnama, warga setempat.
“Jembatan tersebut sudah tidak difungsikan setelah dibangun jembatan yang baru di sisi sebelah selatannya, dengan konstruksi jembatan yang lebih moderen. Apalagi ditambah kondisinya ada bagian yang ambles ke bawah. Sehari-sehari hanya sebagai tempat selfi atau olah raga,” ujar mantan Lurah Panembahan, Yogyakarta.
Bagian jembatan yang ambles tersebut, sepertinya semakin diperparah paska Dam Srandakan yang jebol pada hari Minggu, 26 Januari 2025. Jembatan Srandakan Lama ini berada di bawah kewenangan Kementrian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak.
“Menurut cerita jembatan itu termasuk jembatan terpanjang di Jogja, penghubung kereta api dari Stasiun Palbapang, Bantul hingga Stasiun Brosot, Kulon Progo. Penuh kenangan zaman sekolah dahulun. Juga tempat terindah untuk olah raga mengisi kegiatan pensiun,” pungkas Purnama, yang juga aktif dalam Komunitas Radio Amatir. (ted)