News  

Mensos RI Targetkan Pelaksanaan Program Sekolah Rakyat Mulai 2026

Mensos RI, Saifullah Yusuf. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Konsep terhadap program Sekolah Rakyat yang dicanangkan oleh Pemerintah Prabowo ditargetkan akan tuntas pada akhir 2025. Hal ini disampaikan oleh Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf belum lama ini sehingga pelaksanaan Sekolah Rakyat itu bisa efektif dilaksanakan tahun 2026 mendatang.

Dia menyampaikan progres terkait dengan rencana pendirian sekolah rakyat masih dalam pematangan ide. Kunjungannya ke daerah termasuk ke Joglo Tani Indonesia yang ada di Kabupaten Sleman ini menjadi langkah awal pertimbangan terhadap konsep seperti apa yang akan diterapkan nantinya.

Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini, disebutnya masih dalam tahap pengkajian.

“Kalau konsepnya matang dan mendapatkan restu dari Presiden, kita optimis program ini bisa dimulai pada 2026,” kata Mensos RI, Saifullah Yusuf.

Gus Ipul menyebut pihaknya ingin mengeksplorasi peluang kolaborasi antara pemerintah dan komunitas untuk menciptakan pemberdayaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Menurut dia, model Joglo Tani ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memperkuat ketahanan pangan, sehingga dinilai mampu menjadi langkah strategis dalam menciptakan komunitas yang mandiri dan berdaya saing.

“Dengan ketahanan pangan berbasis keluarga dan komunitas, kita tidak hanya mendukung program pemerintah, tetapi juga memberikan keterampilan yang nyata bagi masyarakat,” ucap dia.

Kendati begitu, Gus Ipul mengatakan belum bisa memutuskan apakah konsep pemberdayaan Joglo Tani akan diadopsi ke kurikulum Sekolah Rakyat. Pihaknya masih akan mempertimbangkannya sembari mendengar masukan pihak lainnya serta meninjau model pemberdayaan lainnya.

“Belum bisa kita putuskan sekarang ya kita harus masih mendengar betul, nanti kayak apa. Tapi yang seperti ini menjadi bahan pertimbangan, nanti kan juga ada model-model pemberdayaan yang lain. Tapi ketahanan pangan menjadi salah satu fokus kita, apalagi kepada menciptakan atau melahirkan, menghadirkan petani milenial,” terangnya.

Sementara Ketua Joglo Tani, Timbul Sunarno menyambut baik kunjungan kemensos dan rombongan. Dia mengatakan Joglo Tani didirikan untuk mencapai ketahanan pangan dengan menciptakan masyarakat mandiri.

Kala itu atau sejak 2008, pihaknya memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya dan pemberdayaan.

“Yang dilakukan adalah bagaimana mengatasi tentang ketahanan pangan menjadi mandiri pangan, maka kita mempunyai konsep tanam apa yang kita makan, makan apa yang kita tanam baik itu akar, batang, daun, bunga, buah-bahkan ada ikan, unggas dan ternak besar,” pungkasnya. (lan)