Catatan Kecil dari Peserta: Kebersamaan antar Sekolah sekolah Yayasan Santo Domikus dalam DYG 2025

Suasana kebersamaan para peserta DYG 2025 yang diselenggarakan oleh Yayasan Santo Dominikus. (Foto: Kiriman Fricilla Marcilianty Supono)

bernasnews — Dominican Youth Gathering (DYG) merupakan suatu acara besar dari Yayasan Santo Dominikus untuk menyatukan cabang-cabang sekolah yang dikelolanya di seluruh Indonesia. DYG diadakan dua tahun sekali dengan tuan rumah yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Hal ini selalu dipersiapkan dengan matang oleh tuan rumah agar para peserta dan warga sekolah lainnya dapat berdinamika dengan nyaman dan aman. Tahun 2025 ini, tuan rumahnya adalah Yogyakarta. Adapun kontingen yang mengikuti dari Cirebon, Cimahi, dan Purwokerto.

Pengalaman mengikuti “Dominican Youth Gathering” pada tanggal 16-18 Januari 2025 di Joannes Bosco School adalah hal yang tidak akan pernah dilupakan oleh siapapun, lebih-lebih jika peserta tersebut hanya dapat merasakan satu kali saja dalam hidupnya. Meski, harus merelakan waktu, uang, tenaga, bahkan tertinggal pelajaran saat harus melakukan pelatihan untuk perform.

“Namun semua itu terbayarkan dengan menjalani kehidupan saat DYG selama tiga hari. Acara yang dikemas oleh tuan rumah memanglah menakjubkan tetapi bertemu dan berkenalan dengan teman-teman barulah yang amat luar biasa,” ungkap Siswi SMA Dominikus Wonosari, Gunungkidul, DIY Fricilla Marcilianty Supono, selaku peserta DYG 2025.

Dikatakan, pada hari yang pertama dimulai dengan acara Opening Ceremony, yakni memperkenalkan para sekolah yang hadir dalam acara DYG 2025. Setelah itu para siswa mulai berdinamika bersama sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan, serta pembuatan yel-yel dan bendera kelompok, acara ini disebut dengan “acara keakraban”.  Ini merupakan moment dimana siswa-siswi mulai berkenalan dengan teman baru yang berbeda sekolah ataupun berbeda kontingen.

“Malamnya merupakan sesi “preaching” dimana terdapat sharing-sharing dari berbagai Frater agar dapat menjadi suatu bentuk inspirasi dan pengimplemensian diri. Kemudian diakhiri dengan Night Prayer serta fefleksi. Sebagai penampil dibawakan oleh kontingen cabang Purwokerto, semua bernyanyi dan memuji nama Tuhan sebelum hari tersebut berakhir,” beber Fricilla.

Selanjutnya pada hari kedua, semua perserta diperkenankan untuk bangun lebih awal karena harus melakukan Spirit Morning terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan, setelahnya siswa-siswi bersama-sama mengikuti kegiatan Outbound. Hal ini diperuntukan agar dapat mengeratkan hubungan antar kelompok yang berasal dari sekolah ataupun kontingen yang berbeda.

Kegiatan dimulai dari Pos 1: Rantai Kasih, Pos 2: Menara Harapan, Pos 3: Jembatan Kehidupan, Pos 4: Teka-teki Persahabatan, Pos 5: Labirin Kebersamaan, Pos 6: Jejak Pelayanan, Pos 7: Simbol Persaudaraan, Pos 8: Lintasan Iman. Semua diikuti dengan baik oleh siswa-siswi, games dikawal oleh Suster-Suster OP ataupun Frater dan Mahasiswa Magang.

Semua games (permainan) diikuti dengan baik oleh para siswa-siswi peserta dengan penuh canda tawa meski harus basah ataupun kotor. Dan waktu yang telah ditunggu-tunggu tiba, yaitu Culture Night, yakni penampilan-penampilan dari berbagai kontingen di Panggung Indoor Joannes Bosco untuk meramaikan acara DYG 2025.

“Segala usaha berhari-hari dikerahkan untuk hari itu. Acara ini merupakan puncak dari Dominican Youth Gathering lantaran setiap kontingen mempersiapkan dengan matang, dan setelah Culture Night, Night Prayer, acara dihiasi performance oleh Suster ataupun Frater dengan bernyanyi Bersama,” kata Fricilla Marcilianty Supono.

Lanjut Fricilla menjelaskan, hari ketiga atau hari terakhir telah tiba, tanpa terasa DYG tahun 2025 akan berakhir pada hari ini (Sabtu, 18/1). Seperti biasa akan dimulai dengan Spirit Morning sebelum memulai kegiatan. Selanjutnya siswa-siswi dipisah menjadi dua bagian, peserta SMA dengan SMP, dan SD sendiri.

Semua melakukan “Operasi Semut” di pagi hari, jika SD dilakukan di sekitaran Sekolah Joannes Bosco. Untuk peserta SMP dan SMA harus berjalan sekitar 3 km dengan waktu sekitar 10 menit, Hal tersebut dilakukan agar tubuh dapat lebih bugar dan menghirup udara pagi yang cerah, hingga sampailah di Dominic Farm.

Di tempat ini siswa-siswi didampingi oleh para Suster OP untuk menanam, dimulai dengan berkontemplasi agar menyadari bahwa, haruslah mencintai lingkungan dengan sepenuh hati, dan selalu menyapanya dengan penuh senyuman. Pasalnya bumi merupakan tempat tinggal yang harus dijaga. Para siswa menanam pohon pepaya, dengan langkah-langkah sesuai yang telah diberikan oleh Suster M. Albertine Suparmi, OP, M. Pd selaku Kepala Yayasan Santo Diminikus.

Acara berikutnya para peserta DYG 2025 bersiap untuk Sharing Knowledge yang dipresentasikan oleh para siswa-siswi Dominikus yang telah mengikuti Exchange Student ke Filipina dalam program LCSP. Kemudian dilanjutkan dengan saling tukar-menukar souvenir dari berbagai kontingen, yang membuat persaudaraan antar murid Dominikan semakin erat.

Setelahnya, diadakan Misa penutup sebagai salah satu bentuk rasa syukur dan berterimakasih atas kegiatan DYG 2025 yang telah terjadi selama tiga hari. Misa dipimpin oleh empat Romo yaitu, Selebran Utama oleh Romo Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Semarang, Romo Yoseph Nugroho Tri Sumartono, Pr. Kemudian sebagai Konselebran Romo Paroki Gereja Kristus Raja Baciro Romo. Andreas Novian Ardhi Prihatmoko, Pr, Romo Paroki Keluarga Kudus Banteng (alumni) Romo Thomas Budi Riyanto, MSF, serta Formator Calon Imam OP dari Surabaya Romo Agustinus Agus Hermawan, OP.

Sementara untuk petugas koor dari tuan rumah sendiri, yaitu Yogyakarta. Kemudian acara dilanjutkan dengan  pemberian apresiasi kepada kelompok terbaik dan kontingen terbaik dari setiap bidang. Dalam penghujung acara Dominican Youth Gathering 2025, diakhiri dengan berfoto bersama antar kontingen ataupun teman baru yang sulit untuk bertemu kembali.

Pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2025 penyelenggaraan DYG tahun 2025 resmi telah selesai. Bendera DYG diserahkan kepada kontingen Purwokerto yang akan menjadi tuan rumah pada tahun 2027 mendatang. Kegiatan acara Dominican Youth Gathering ini, tak akan pernah dilupakan oleh siapapun yang mengikutinya, setiap moment akan menjadi amat berharga dan menghangatkan hati jika kembali mengingatnya.

“Dengan DYG ini, seluruh kontingen peserta dan sekolah menjadi semakin erat dan mengenal satu sama lain, sehingga menumbuhkan semangat Santo Dominikus sendiri, yaitu Persaudaraan dan Kegembiraan yang menjadi salah satu tujuan utama sekolah Dominikan,” pungkas Fricilla Marcilianty Supono. (ted/ Asterina, Humas SMP Joannes Bosco Yogyakarta)