News  

Becak BERKREATIF dan Bus Listrik Ikon Moda Transportasi Wisata di Kawasan Sumbu Filosofi

Ilustrasi Trans Jogja. Instagram/@transjogjaofficial

bernasnews – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY meluncurkan Becak Kayuh Tenaga Alternatif (BERKREATIF) listrik, yang sekaligus menjadi pendukung transportasi ramah lingkungan, pendukung keistimewaan DIY.

Optimalisasi transportasi ramah lingkungan khususnya di kawasan Malioboro Yogyakarta pun telah diupayakan sejak tahun 2022 melalui pengadaan becak kayuh tenaga alternatif listrik ini. Selain demi menjaga eksistensi kendaraan tradisional becak kayuh, pengadaan BERKREATIF juga guna mendukung program penataan kawasan Malioboro yakni program no emission zone, yang menjadi bagian dari Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia yang ditetapkan UNESCO.

Dengan ditetapkannya Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia oleh UNESCO, maka terdapat konsekuensi untuk menjaga kebersihan lingkungan dari polusi udara khususnya di kawasan Sumbu Filosofi ini.

Program no emission zone di kawasan Sumbu Filosofi adalah salah satu upaya dalam rangka menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dari polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.

Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho mengemukakan, bahwa beberapa angkutan di DIY tidak sesuai regulasi dan juga menimbulkan polusi. Menurut Aris, becak kayuh tenaga alternatif listrik ini adalah alternatif mewujudkan low emission zone.

“Becak tenaga alternatif ini diharapkan juga menjadi cara Pemda DIY untuk mengurangi lajunya emisi yang ada di Yogyakarta,” kata Aris, di Kantor Kantor Paniradya Kaistimewan, Yogyakarta, Rabu (14/12/2024), dikutip dari jogjaprov.go.id, Humas Pemda DIY.

Kemudian di tahun 2024 ini, lanjut Aris mengatakan, harusnya kita punya target 50 juga. Tetapi ternyata karena dari pengalaman pada tahun pertama proses 50 itu ada yang perlu diperbaiki, maka ada pengurangan unit. Yang tadinya 50 menjadi 40 unit. Dengan 40 unit ini harapannya bisa lebih sempurna lagi,” ungkap dia.

Dikatakan, rencananya pada tahun 2025 mendatang akan ada pengadaan sekitar 50 becak kayuh tenaga alternatif kembali. Namun tentu setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat. Anggaran untuk pengadaan becak kayuh tenaga alternatif itu kurang lebih Rp 2,2 miliar per tahun 2023.

“Tahun 2024 pun juga dengan angka yang hampir sama, dan 2025 juga masih diusulkan dengan angka yang hampir sama. Cuma unit becak kayuh tenaga alternatifnya itu tahun pertama (2023) itu 50 unit, tahun kedua (2024) 40 unit, dan tahun yang ketiga (2025) itu 50 unit lagi. Keberadaan becak kayuh dengan tenaga alternatif listrik ini diharapkan bisa menggantikan becak motor,” beber Aris.

Seperti diketahui, becak motor tidak sesuai dengan regulasi, dan tentunya menimbulkan polusi. Mengingat, becak seharusnya adalah kendaraan yang ramah lingkungan. Nantinya, diharapkan, becak yang beroperasi di kawasan Malioboro, hanya becak yang benar-benar ramah lingkungan.

Terkait banyaknya pertanyaan atas penggunaan Dana Keistimewaan yang dipakai untuk menangani emisi, Aris menjelaskan, bahwa hal itu sudah sesuai. Dana Keistimewaan memang diperuntukan untuk merawat keistimewaan DIY, berkaitan dengan Hamemayu Hayuning Bawana. Sumbu Filosofi ditetapkan menjadi salah satu warisan budaya dunia, sehingga sudah menjadi komitmen untuk DIY merawat hal tersebut.

“Pemerintah dan masyarakat wajib bersama-sama merawat dan mewujudkan pengurangan emisi, terutama di kawasan Sumbu Filosofi,” tegas Aris.

“Dana Keistimewaan memang kita optimalkan penggunaanya. Kita coba dulu di dua sarana moda transportasi yakni becak kayuh tenaga alternatif dan bus listrik itu. Pasalnya dua sarana moda transportasi itu kami lihat banyak yang berada di pedestrian Malioboro,” ujarnya. (ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *