bernasnews – Ribuan pengunjung terus memadati Empire XXI Jogja sejak Sabtu (30/11) malam hingga Kamis (5/12) untuk menghadiri ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-19.
Mereka tampak antusias menyambut event tahunan ini pasalnya banyak film antar Asia Tenggara di putar di JAFF. Bahkan barusan memasuki studio selalu mengular setiap harinya.
Festival ini dihadiri oleh sejumlah sineas dan pelaku industri film, seperti Yandy Laurens, Sidharta Tata, Tumpal Tampubolon, Timo Tjahjanto, Dian Sastrowardoyo, Sheila Dara, Hannah Al Rashid, Eva Celia dan masih banyak lagi.
Adapun JAFF ke-19 ini mengusung tema “Metanoia”, yang menggarisbawahi transformasi sinema Asia dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Founder JAFF, Garin Nugroho, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran masyarakat yang terus mendukung ekosistem perfilman.
“Ini istimewa, bukan hanya bagi kami, JAFF, tetapi juga bagi masyarakat Jogja,” ujar Garin.
“Kehadiran dan kebersamaan Anda menjadi dukungan besar bagi festival ini. Kepercayaan dan kolaborasi adalah kunci dalam membangun ekosistem perfilman di Indonesia maupun Asia.” tambahnya.
Sementara Festival President, Budi Irawanto menambahkan bahwa tema ‘Metanoia’ yang diangkat menyoroti upaya berkelanjutan dari JAFF untuk terus mencari kemanusiaan universal. Termasuk memelihara harapan bagi masyarakat di seluruh Asia maupun dunia.
Budi menegaskan JAFF berkomitmen untuk menjadi festival yang terus berkelanjutan. Terutama untuk menciptakan ruang aman dan inklusif bagi semua.
“Kami percaya bahwa sinema Asia akan mengingatkan kita untuk terus memperjuangkan solidaritas manusia dan menata kembali masa depan yang lebih baik, bebas dari penjajahan dan kekerasan,” tegas Budi.
JAFF ke-19 digelar selama delapan hari, mulai 30 November hingga 7 Desember 2024 di Empire XXI Yogyakarta. Festival dibuka pula dengan hiburan musik dari band Lomba Sihir.
Perhelatan JAFF tahun ini semakin istimewa dengan digelarnya edisi perdana JAFF Market, yang berlangsung 3-5 Desember 2024. JAFF Market merupakan sebuah marketplace dan medium yang akan menjadi tempat dan sarana berjejaring bagi seluruh ekosistem perfilman Indonesia.
Pada edisi JAFF 19 ini total ada 180 film dari 25 negara Asia Pasifik yang akan ditayangkan dalam program kompetisi dan non-kompetisi. Dua belas film panjang terpilih berkompetisi di program Main Competition untuk memperebutkan Golden dan Silver Hanoman Awards.
Tidak hanya program penayangan, JAFF 19 juga melakukan beberapa program kolaboratif. Salah satunya adalah REEL LIFE Film Camp, rangkaian pelatihan yang dikuratori oleh Netflix bersama para ahli industri untuk mendorong pengembangan bakat para talenta industri film Indonesia.
Sebagai film pembuka ada, Samsara, film bisu hitam putih karya sutradara peraih beragam penghargaan nasional dan internasional, Garin Nugroho. Kemudian untuk film penutup ada 1 Kakak 7 Ponakan, film drama terbaru karya sutradara Yandy Laurens. (lan)