bernasnews — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman kembali menyelenggarakan kegiatan “Pasar Murah” untuk masyarakat Kapanewon Berbah. Pasar Murah berlangsung, di Pendopo Kepanjen Kapanewon Berbah, pada hari Kamis (14/11/2024).
Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Berbah Ringgo Anthoni Surya, SP menjelaskan, bahwa Pasar Murah Semar Mesem lan Mrantasi yang dilaksanakan Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, merupakan upaya untuk mengendalikan inflasi yang mungkin terjadi menjelang perayaan Natal dan tahun baru.
“Pasar murah Semar Mesem lan Mrantasi merupakan slogan semangat Pemerintah Kabupaten guna melayani masyarakat Sleman dalam penyediaan kebutuhan pokok. Semar Mesem sendiri merupakan program unggulan TPID Kabupaten Sleman untuk menyediakan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat Sleman,” beber Ringgo
“Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat atau Semar Mesem. Sedangkan Mrantasi merupakan program TPID DIY adalah semangat untuk mengendalikan inflasi, Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi atau Mrantasi,” imbuhnya.
Penyedia kebutuhan pokok pasar murah terbesar dari Bulog berupa beras premium Bawana, beras medium SPHP, gula pasir, minyak goreng dan tepung. Dari Gapoktan juga menyediakan beras Sidomulyo, cabe tomat dan sayuran. Telur disediakan Pinsar Sleman, sedangkan daging ayam olahan bekuan nugget dan lain lain oleh PT. Salima.
Menurut Ringgo, masyarakat pemanfaat pasar murah bisa membeli sesuai kebutuhan. Tidak harus membeli semua paket yang ada. Pada pasar murah Kapanewon Berbah juga menyediakan stand UMKM Kapanewon.
“Memberikan kesempatan kepada pengusaha mikro untuk menggelar dagangannya. Hal ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah kapanewon Berbah kepada peserta UMKM,” terang Ringgo.
Disampaikan Ringgo, bahwa minat beli masyarakat dalam pasar murah kali ini agak berkurang dibanding pasar murah tahun kemaren. Seperti beras premium tersedia 3.5 ton untuk satu kapanewon terserap hanya 1.7 ton, beras medium SPHP 4 ton terserap 1 ton. Daging ayam tersedia 100 kg terserap 19 kg.
“Penjualan yang agak bagus gula pasir persediaan 1 ton terserap 872 kg. Mungkin karena inflasi bisa terjaga, tidak terjadi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok di pasar,” ungkap Ringgo.
Salah satu peserta pasar murah, anggota UMKM Tri Suratmi warga Candirejo, Tegaltirto dengan produk minuman bubuk jahe merah dan jahe putih merasa terbantu dengan adanya Pasar Murah Semar Mesem lan Mrantasi.
“Pasalnya dalam proses produksi pembuatan minuman kesehatan jahe, memerlukan banyak gula pasir,” ujarnya. (nun/ Kusnadi, KIM Berbah)