Begini Wajah Kekinian Obyek Wisata Wilkel Pleret Bantul

Suasana obyek wisata kuliner Mbulak Wilkel Pleret saat pagi hari, diabadikan Sabtu pagi (2/11/2024). Foto: Tedy Kartyadi/ bernasnews.

bernasnews — Bagi para goweser atau pesepeda dan pemburu wisata kuliner tentu sudah tidak asing lagi mendengar nama obyek wisata Mbulak Wilkel Pleret, yang tepatnya berada di Padukuhan Tambalan Gerjen, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DIY.

Obyek wisata kuliner yang dikembangkan oleh Kelompok Tani Manunggal Kalurahan Pleret dan pemuda setempat itu pernah viral di media sosial (medsos) lantaran keindahan pemandangan berupa hamparan sawah dengan latar belakang perbukitan bagian dari Bukit Seribu.

Ruas jalan yang membentang dengan kanan kiri pepohonan yang cukup rimbun di antara persawahan yang disebut mbulak (bhs. Jawa). Juga dibangunnya tempat duduk di pinggiran jalan dan tengah sawah di sela-sela pematang sawa dan juga gubuk-gubuk untuk istirahat berbentuk unik dan instagramable

Kekinian gubuk-gubuk dengan arsitektur unik berbahan bambu dan beratapkan rumbia itu telah tergantikan dengan gubuk berberntuk piramida dengan bahan genting logam. “Penggantian dengan gubuk bentuk baru ini belum ada dua bulan karena gubuk-gubuk yang lama telah lapuk dimakan usia, dikhawatirkan membahayakan pengunjung,” ujar ibu, salah satu pemilik lapak kuliner yang tidak mau disebut namanya.

Penampakan gubuk-gubuk baru beratapkan genteng logam di Obwis Wilkel Pleret. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

Berdasar pengamatan bernasnews, meskipun ada perubahan dalam tampilan gubuk-gubuk yang telah menjadi ikon obyek wisata Mbulak Wilkel Pleret, namun pengunjung yang datang untuk menikmati sarapan pagi sembari menikmati pemandangan hamparan sawah dengan latar belakang perbukitan masih cukup banyak.

Pernah dikemukakan oleh Lurah Pleret Taufik Kamal, SKom, MTS beberapa waktu lalu, bahwa persawahan di Mbulak Wilke Pleret merupakan kategori sawah P1 (jalur hijau) yang harus dipertahankan. Pihaknya pun menyatakan akan menyusun Peraturan Kalurahan keterkaitan pengaturan tata ruang di wilayah Kalurahan Pleret.

“Komitmennya adalah menjaga sawah karena merupakan keunggulan Pleret sebagai desa wisata, serta sebagai penyumbang oksigen. Dan berharap Kalurahan Pleret bisa menuju (kembali) masa lalu yaitu menjadi lumbung pangan Mataram,” kata Taufik.

Seperti diktahui obyek wisata Mbulak Wilkel Pleret ini selain sebagai wisata kuliner yang menjajakan kuliner khas pedesaan seperti sega (nasi) wiwit, soto bathok, bubur krecek, pecel, dan sebagainya. Juga untuk gelaran budaya “wiwitan” upacara mengawali panen padi, serta berbagai seperti lomba tangkap bebek dan sepak bola di sawah sebelum sawah ditanami padi. (ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *