bernasnews — Jogja memang ngangeni bagi siapa pun yang pernah singgah, baik hanya sekadar untuk berwisata maupun bersekolah yang kemudian kembali ke tempat asal atau bekerja menekuni sebuah profesi di daerah lain.
Jadi tidak mengherankan apabila ada ungkapan “Jogja terbuat dari rindu pulang dan angkringan” sebuah makna yang penuh filosofis dari penggalan karya pusisi almarhum Joko Pinurbo (Jokpin), yang juga mendapat julukan penyair romantis itu.
Jogja kaya akan kenangan dari tempat wisatanya, budaya dan khazanah kulinernya yang beragam. Kuliner dan jajanan-janan jaman dahulu (jadul) masih dapat dijumpai, meskipun untuk mendapatkan harus berani berjuang blusukan ke pasar-pasar tradisional yang ada di penjuru Jogja.
Banyak jajanan atau kue dengan sebutan nama yang unik-unik bahkan ada yang terkesan “jorok” dan sempat menjadi viral di media sosial. Meskipun demikian, kesan itu malah bikin penasaran orang untuk berburu pingin mencicipi. Soal rasa dan selera terserah anda
Berikut kuliner khasnya Jogja dengan sebutan atau nama yang juga unik bermakna janda (rondo, Bhs. Jawa), tentunya generasi kekinian tidak mengenal namanya. Tiga jenis kue dengan sebutan janda yakni Rondo Sisik, Rondo Royal, dan Rondo Kemul.
Rondo Sisik
Kue rondo sisik adalah kue yang semacam bakpao namun dibuat panjang, berisi kacang dan gula merah. Penyajiannya dipotong-potong tampak seperti dalam foto. Dahulunya kue rondo sisik ini beralaskan daun pisang jadi cita rasanya benar-benar sangat khas.
Rondo Royal
Rondo royal berbahan dasar dari tape ketela (singkong), yang dihaluskan kemudian dibuat bulat-bulat dalamnya diisi gula merah/ gula Jawa. Kemudian dilumuri dengan adonan tepung beras lantas digoreng hingga matang.
Rondo Kemul
Jajanan ini sebenarnya mirip jadah atau uli daerah lain menyebutnya yang dibakar, namun cara membakarnya terlebih dahulu jadah diisi jenang (dodol) kemudian dipipihkan diberi alas daun isang baru dibakar. Jadah atau uli merupakan makanan yang terbuaat dari ketan dan parutan kelapa, makanan ini telah menjadi kuliner ikoniknya obyek wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman.
Dari ketiga nama jajanan Jogja bermakna janda ini hanya rondo kemul yang telah langka atau bisa jadi musnah dilindas oleh jajanan kekinian. Tahun 2000an, rondo kemul masih dapat dijumpai di sebuah warung angkring di Jalan Gamelan, Kelurahan Panembahan kawasan nJeron Beteng Kraton Yogyakarta. (ted)