bernasnews — Pasangan bakal calon (balon) Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta, Afnan – Singgih, dengan didukung oleh 8 partai politik menggelar acara deklarasi, bertempat di nDalem Punokawan Cafe and Resto, Jalan KH Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Selasa (27/8/2024).
Naskah deklarasi dibacakan oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta Dr. drs. Agus Molyono MM. Adapun 8 partai pendukung antara lain Golkar, Gerindra, PKS,.PPP, PKB, PSI, Partai Buruh dan Partai Umat.
Usai dibacakan naskah deklarasi tersebut langsung diserahkan kepada pasangan Afnan – Singgih, di mana oleh 8 parpol pendukung maupun para simpatisan atas pasangan itu diberi tagline “Pasti Pas”, akronim dari kalimat Paseduluran Sejati Pasangan Afnan – Singgih.
Dalam paparannya Afnan mengatakan fungsi Walikota adalah mengkonsulidasikan dan mengkoordinasikan antara kepentingan masyarakat dengan program pemerintah daerah. Jadi pemerintah daerah tidak bisa melaksanakan program kepada masyarakat tetapi harus melihat kepentingan masyarakat.
Menurut Afnan, pihaknya akan melanjutkan sejumlah kebijakan yang terbukti positif dari pemerintah sebelumnya jika nanti dirinya terpilih sebagai Walikota Yogyakarta. “Mungkin dari kebijakan mantan Walikota Yogyakarta Hery Zudianto hingga program pemerintah sekarang,” ucap dia.
Selanjutnya diutarakan, bahwa bersama parpol pengusung akan kembali menggodog Visi dan Misi. Kata Afnan, sejatinya draft dan visi misi sudah selesai di susun namun belum memasukan berbagai pandangan dari parpol pengusung. “Banyaknya parpol pengusung ini menjadi keuntungan tersendiri karena akan meluaskan jejaring pemenangan,” terang dia.
Dikatakan, jejak Walikota yang menjabat sebelumnya akan menjadi inspirasi tugasnya untuk menjadi pelayan masyarakat Kota Yogyakarta. “Insya Allah kita akan laksanakan nasehat yang baik sekali dari Walikota periode lalu yang sukses. Sementara yang tidak sukses tidak usah dicontoh,” ungkap Afnan.
Lebih lanjut Afnan menambahkan, luas kota Yogyakarta adalah 35,5 km persegi dengan jumlah penduduk lebih kurang 300.000 jiwa, masyarakatnya pun hiterogen dengan berbagai macam latar belakang sosial yang berbeda-beda. Untuk itu sebagai Walikota Yogyakarta membutuhkan sentuhan ciri khas yang Njogyani. Misalnya, nila-nilai kegotong royongan.
Menurut Afnan, pembangunan di kota Yogyakarta tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Melainkan juga turut serta dilakukan oleh warga masyarakat Kota Yogyakarta. Di sisi lain tepa selira atau toleransi. “Pemerintah ke depan harus mengedepankan toleransi masyarakat Kota Yogya yang heterogen,” ujar dia. (ted/ Awiek Roesprayitno)