Meningkatkan Kompetensi Lulusan, SMK Marsudirini St. Fransiskus Semarang Lakukan Sinkronisasi Kurikulum dengan IDUKA

Foto Bersama perwakilan masing-masing IDUKA , pengawas sekolah dan Suster, Guru dan Karyawan seusai acara sinkronisasi kurikulum di Aula SMK Marsudirini St. Fransiskus Semarang. (Foto Kiriman: Josevino)

bernasnews — SMK Marsudirini St. Fransiskus Semarang telah melaksanakan kegiatan Sinkronisasi Kurikulum dengan IDUKA /DU.DI ( Dunia Usaha / Dunia Industri) bertempat di Aula SMK St. Fransiskus, Jalan Wolter Monginsidi, Pedurungan Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 28 Juni 2024.

Sinkronisasi dilaksanakan dengan PT Dian Adi Furni Jepara, Momo Mitsuko dan LKP Alwine. Kegiatan ini dihadiri pula oleh Pengawas Sekolah Dra. Sri Maryati, MT dan seluruh guru dan karyawan SMK St. Fransiskus.

Sinkronisasi tersebut bertujuan agar tercapai kesesuaian antara kompetensi dasar dalam kurikulum SMK dengan kompetensi yang ada dalam DU/DI dan sekaligus untuk pengembangan ATP, TP, dan Modul Ajar Kurikulum SMK.

Selain pengembangan kurikulum dan kompetensi, perlu juga adanya pemetaan industri yang akan menjadi mitra dari SMK St. Fransiskus Semarang dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, Magang Guru, Guru Tamu/Narasumber dan Perekrutan Lulusan bagi para siswa dan guru.

“Kerjasama ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu Pendidikan, kompetensi guru dan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dari SMK maupun IDUKA,” terang Dra. Sri Maryati, MT, dalam sambutannya.

Pemaparan Kesimpulan Link and Match  dari perwakilan masing-masing IDUKA yang didampingi Pengawas Sekolah, Ibu. Dra. Sri Maryati, MT. (Foto: Kiriman Josevino)

SMK disebut berhasil apabila lulusan tamatan terarah ke wirausaha dan bekerja sesuai kompentensinya, baru terakhir adalah melanjutkan Pendidikan. “Dengan adanya sinkronisasi kurikulum ini akan menciptakan link dan match dari Sekolah dengan IDUKA supaya bisa menjadi langkah awal untuk saling menjembatani sehingga tidak jauh kesenjangannya,” tegas Sri Maryati.

Dalam sesi diskusi masing-masing kompetensi keahlian baik dari IDUKA maupun sekolah memaparkan masukan demi keberlanjutan kerjasama kedepan. Akhir kata setiap IDUKA menyampaikan kesimpulan yang dirangkum secara singkat sebagai bahan masukan dari kedua belah pihak, yang dilanjutkan dengan penandatangan berkas kerjasama berkelanjutan.

“Harapannya dengan pertemuan dan diskusi ini bisa semakin menjalin Kerjasama untuk mencapai standar Pendidikan yang selaras dalam dunia industri maupun dunia Pendidikan,” pungkasnya. (zbd/ Mrs Natalia, Humas SMK St. Fransiskus Semarang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *