News  

Ketua Kadin Ferry Septha Siap Serahkan Hasil Kajian Aglomerasi Solo Raya ke Gibran Rakabuming Raka

Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto. (Foto : Istimewa)

bernasnews – Konsep aglomerasi menjadi bahasan menarik untuk dikembangkan di Kota Solo dan sekitarnya menjadi metropolitan baru.

Bahkan keseriusan terhadap pengembangan Solo Raya itu kini ditunjukkan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo yang mulai membahas dokumen terhadap peta jalan rencana aglomerasi Solo Raya tersebut.

Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto mengatakan pihaknya saat ini menggandeng Universitas Negeri Surakarta (UNS) untuk mengkaji potensi ekonomi yang ada apabila aglomerasi Solo Raya itu terjadi.

Adapun hasil kajian itu nantinya akan diberikan kepada wakil presiden (Wapres) terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka.

“Kota Solo selaku yang memiliki urgency yang lebih tinggi harus menjemput bola. Karena lahan kita sudah habis, sehingga kita harus siap jadi bagian dari Solo Raya, dan Solo Raya harus siap menjadi bagian dari Kota Solo,” kata Ketua Kadin Solo, Ferry Septha Indrianto, Rabu (26/6/2024).

Ferry tak menepis bahwa konserp aglomerasi Solo Raya itu harus segera dieksekusi lantaran urgensi terhadap pengembangan Solo dan sekitarnya kedepan sudah didepan mata.

Konsep aglomerasi ini, kata dia, menjadi solusi terbaik saat ini untuk mendatangkan perekonomian yang nantinya dikolaborasikan Kota Solo dan enam kabupaten di sekitarnya.

Di sisi lain, Aglomerasi Solo Raya ini harus memiliki aturan legal, baik berupa Perda ataupun Perpres. Ferry berharap masing-masing wilayah dapat menurunkan ego-sektoral, demi meningkatkan kapasitas daerah Solo Raya. Ia menegaskan untuk mencapai hal itu, setiap Kepala Daerah harus bisa melakukan kolaborasi.

“Perlu membangun mutual understanding jadi kesepahaman yang sama kesamaan yang sama dengan Solo dan sekitar kita. Sehingga disini kita mengundang stakeholder dari Soloraya baik itu dari organisasi, pemerintah dan non pemerintah termasuk pengaji dari UNS, akademisi,” jelas Ferry.

“Dalam artian hasilnya nanti secara akademisi bisa dipertanggungjawabkan dan nilai-nilai ekonomi nya, dampak dari akumulasi dapat kita hitung,” sambungnya.

Pakar hukum administrasi UNS, Waluyo menyebut banyak potensi ekonomi yang tersebar di wilayah Solo Raya. Menurut dia, langkah maju untuk mewujudkan aglomerasi Solo Raya ini harus segera diwujudkan untuk pertumbuhan ekonomi bersama.

“Kawasan (aglomerasi Solo Raya ini nantinya) saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi sekalipun berbeda dari sisi administratif. Artinya dari sisi administrasi pemerintah bisa berbeda. Nah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, kata kuncinya adalah ekonomi, maka nanti ketika kita bicara pembangunan kawasan pasti bicara pilar keberlanjutan ekonominya,” pungkasnya. (lan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *