bernasnews — Pembangunan sebuah wilayah tidak akan berhasil dengan baik apabila masyarakat setempat tidak dilibatkan atau hanya sekadar jadi obyek, terutama pembangunan yang kemanfaatannya menyentuh langsung pada masyarakat setempat baik pembangunan phisik maupun non phisik yang terkait SDM.
Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan Saresehan Peningkatan Kapasitas LPMK dalam Mendukung Pembangunan Di Kelurahan Panembahan, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kelurahan Panembahan, bertempat di Aula Diskominfo Prov. DIY, Jalan Brigjend Katamso, Yogyakarta, Sabtu (15/6/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut Lurah Penembahan RM. Murti Buntoro, S.H., M.I.P, Ketua Umum LPMK Kelurahan Panembahan Hj. Sri Herawati, S.H., M.Si, beserta Ketua I Dra. Endang Mulatsih dan Ketua II H. Bandrio Utomo, S.E, dan Jajaran Pengurus LPMK, Ketua Kampung (RK)/ RW se Kelurahan Panembahan serta Kelembagaan Masyarakat di Wilayah Kelurahan Panembahan.
Lurah Panembahan RM. Murti Buntoro dalam sambutannya mengatakan, bahwa wilayah Panembahan bisa juga dikata sebagai wilayah kepariwisataan (bagian dari Kraton) di mana tentunya akan menjadi sorotan bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri yang lalu lalang di Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Yogyakarta.
“Kami berharap dalam kegiataan ini, sebagai kelembagaan dapat lebih menggiatkan daripada polarisasi kegiatan yang telah disusun dengan eksitensinya tidak lepas dari peran masyarakat, sehingga diperlukan kerjasama atau sinergi semua pengurus pengampu wilayah,” harap Murti.
“Juga bisa menambah kekuatan ke depan untuk menyusun strategi-strategi terkait pembangunan kewilayahan yang sangat beragam, yang tidak lepas dari eksistensi pemberdayaan dan eksistensi pembangunan insfrastruktur yang juga tidak lepas dari peran OPD yang ada di Pemkot Jogja,” lanjutnya.
Sementera itu, Ketua Umum LPMK Sri Herawati dalam sambutannya membacakan paparan materi dari Tata Pemerintahan Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Optimalisasi Peran Serta Dalam Pembangunan”. Herawati juga berharap bahwa dalam kegiatan ini yang hadir dapat memberikan masukan-masukan untuk kinerja kepungurusan LPMK ke depan.
Dalam kesempatan sesi diskusi muncul berbagai usulan-usulan yang diantaranya agar dalam kegiatan pembangunan kewilayahan juga melibatkan generasi mudanya, dimana generasi kekinian ini mempunyai potensi gaul teknologi (IT) yang tentunya akan dapat mendukung pembangunan.
Usulan agar setiap kampung telah menyusun semacam kamus berupa invetarisasi perencanaan pembangunan untuk mempermudah pelaksanaan Musrenbang oleh LPMK, yang selama ini pelaksanaannya selalu dibatasi dengan deadline atau tenggat waktu yang terlalu minim. Juga usulan pembangunan terutama yang bersifat phisik atau infrastruktur dapat melibatkan SDM setempat. (ted)