Kaimana Coffee, Tempat Nongki Kekinian yang Asyik di Pinggir Kali

Suasana Kaimana Coffe yang berlokasi di pinggiran Kali Opak. (Foto: Istimewa)

bernasnews — Sport tourism adalah wisata yang dikombinasikan dengan olahraga, kekinian perkembangannya semakin pesat bahkan telah menjadi tren atau gaya hidup. Bahkan pada tingkat lokal saja disadari atau tanpa disadari banyak komunitas dan kelompok warga melakukan kegiatan ini. Misalnya, aktifitas gowes dan jalan kaki menyusuri pedesaan/ perkampungan.

Menurut United Nation World Tourism Orgabizations (UNWTO), bahwa sport tourism adalah sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat karena semakin banyak wisatawan yang tertarik pada aktifitas yang menyehatkan dan menyenangkan ini. Adanya tren sport tourism ini juga menggerakan perekonomian, berupa munculnya usaha-usaha pendukungnya terutama kuliner, resto dan kafe.

Meskipun di pelosok pedesaan atau dalam kampung di pinggiran gang maupun jalan, bahkan di pinggiran kali bermunculan resto dan kafe yang menyasar pada konsumen yang melakukan giat sport tourim tersebut. Salah satu contoh bentuk dari usaha ini adalah Kaimana Coffee, yang berlokasi di Klenggotan, Srimulyo, Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY.

Edo Fernando Putrayasa owner Kaimana Coffee, berlatar bangunan kafe berkonsep unfinish atau industrial. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

Untuk mencari keberadaan Kaimana Coffee ini, perlu sebuah perjuangan blusukan masuk pedesaan karena tempat domisilinya berada di pinggiran kali Opak, yang juga merupakan jalurnya para goweser menuju destinasi wisata Batu Kapal dan Lava Bantal tak jauh dari kafe itu.

Edo Fernando Putrayasa seorang anak muda selaku Owner Kaimana Coffee mengungkapkan, bahwa bisnisnya itu diawali sejak tahun 2016, sewaktu merintis masih bertempat di rumah lama di pinggir Jalan Raya Jogja Wonosari. “Waktu itu masih kecil dan hanya menempati di bekas garasi. Kemudian terjadi pandemi dan keluarga berkinginan pindah ke rumah ini sehingga usaha itu kembali kami kembangkan di sini pada tahun 2020,” terang Edo, Minggu (26/5/2024).

Saat bernasnews mengulik manajemen Kaimana Coffee, papa muda berputra satu ini mengungkapkan, bahwa pertama yang diunggulkan adalah kwalitas varian olahan kopi, keduanya tempat dan pelayanan. “Untuk varian kopi ada robusta juga ada arabica. Jenis rosbusta kebanyakan dari Temanggung. Kalau yang arabica ada 5 macam, dari Flores, Argopuro, Temanggung, Kerinci dan Tegal,” beber Edo.

Suasana salah satu sudut Kaimana Coffee. (Foto: Istimewa)

Arsitektur bangunan kafe berkonsep unfinish (industrial) terlihat menyatu dengan alam sekitar yang masih hijau di pinggiran kali Opak. Selain itu, dalam penerimaan tamunya berkonsep best friendly bagi siapa pun termasuk komunitas pecinta hewan. Sangat cocok bagi yang meninginkan suana segar alami, dengan suara gemerciknya air sungai.

Sementara untuk sajiannya, olahan kopi ada 3 segmen yaitu Signature, Maual Brew, dan Ropi Susu. Signature: 1967, After Rains, Last Summer; Manual Brew: Americano, Cappucino, Reguler Beams dan Guest Beams; Ropi Susu: Rose, Blueberry, Butterscoth, dan Sated Caramel. Untuk Non Coffe ada Squash, Matcha, Chocolate, Red Velvet, Lotus Biscoff dan Straberry Cheesccale.

Olahan rumah sebagai ganjal perut diantaranya sosis, basreng, mendoan, kentang goreng, pisang goreng, mie instan, serta nasi goreng. Harga relatif aman di saku, bagi yang menginginkan transaksi secara digital, Kaimana Coffee juga dilengkapi dengan barcode QRIS. Juga dilengkapi dengan akses wifi. Pingin mencoba? (ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *