bernasnews — Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (FEB UPNVY) menggelar Workshop “Redesign Kurikulum Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UPNVY”, bertempat di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta, Kamis (16/5/2024)
Hadir dalam acara pembukaan workshop, Januar Eko Prasetio, Dekan FEB UPNVY beserta jajaran Wakil Dekan. Juga tampak hadir Diah Lutfi W, Ketua Jurusan/Kajur Ilmu Ekonomi FEB UPNVY dan Ardito Bhinadi, Kaprodi Ekonomi Pembangunan FEB UPNVY. Peserta workshop merupakan dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FE UPNY, termasuk Didit Welly Udjianto, Guru Besar FEB UPNVY. Sebagai narasumber workshop Y. Sri Susilo, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta dan selaku moderator Ardito Bhinadi.
Dalam sambutan pembukaan, Dekan FEB UPNVY Januar Eko Prasetio mengemukakan, bahwa redesign dan pengembangan kurikulum prodi merupakan kewajiban. Menurut Januar, kurikulum secara periodik harus dievaluasi dan kemudian didesain sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dalam jangka menengah dan panjang.
“Selanjutnya dari hasil workshop ini, diharapkan dapat mempercepatan implementasi kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dan OBE (Outcome Based Education),” ucap dia.
Lutfi selaku Kajur Ilmu Ekonomi FEB UPNVY menambahkan, Jurusan Ilmu Ekonomi mendukung Prodi Ekonomi Pembangunan untuk menyelenggarakan workshop agar implementasi kurikulum menjadi lebih optimal. “Diharapkan Prodi Ekonomi Pembangunan dapat mendesain kembali kurikulum yang dapat menyiapkan lulusan kompeten dan terampil,” harap Lutfi.
Sementara, Kaprodi Ekonomi Pembangunan FEB UPNVY Ardito Bhinadi mengungkapkan, dalam workshop ini pihaknya berharap mendapat masukan dari ISEI Cabang Yogyakarta sebagai organisasi profesi. Ardito berharap masukan dari Y. Sri Susilo yang mewakili ISEI Cabang Yogyakarta dapat memberikan “warna” yang lebih baik bagi kurikulum Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UPNVY.
Menindaklanjuti hal itu, Y. Sri Susilo selaku Narasumber menjelaskan, salah satu kunci berhasilnya redesign kurikulum adalah adanya proses survai dan focused group discussion (FGD) dengan melibatkan pengguna, alumni dan mahasiswa.
Menurut Susilo, dengan adanya survei dan FGD tersebut diperoleh masukan terkait matakuliah yang relevan dengan dunia kerja dan kemampuan akademik. Seyogyanya kurikulum yang didesaian juga mampu mengakomodasi perubahan lingkungan ingternal dan eksternal setidaknya sampai 5 tahun ke depan.
“Prodi Ekonomi Pembangunan harus mempertahankan mata kuliah kekhasan seperti ekonomika ketahanan dan ekonomika mineral,” harap Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta ini, dalam keterangan yang dikirim.
Mata kuliah capstone yang ditentukan sesuai dengan visi dan misi prodi. Untuk mengimplementasikan kurikulum MBKM, Prodi Ekonomi Pembangunan UPNVY harus membuka komunikasi dengan Prodi lain di FEB UPNVY maupun Prodi Ekonomi Pembangunan di luar UPNVY.
“ISEI Cabang Yogyakarta siap menjembatani komunikasi dan kerjasama antar Prodi Ekonomi Pembangunan di lingkungan Perguruan Tinggi DIY,” ujar Y. Sri Susilo. (*/ ted)