Segarnya Padusan, Persiapan Puasa Ramadan di Sendang Bulus Jimbung Klaten

Suasana Sendang Bulus Jimbung dengan pohon Randu Alas yang konon tercipta dari sebuah tongkat, di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

bernasnews — Bulan Ramadan 1445 Hijriyah tinggal menghitung hari untuk mengawali melaksanakan ibadah puasa bagi seorang muslim. Dalam khasanah budaya Jawa, sebelum melaksanakan ibadah puasa harus disertai dengan ritual padusan untuk bersuci memberishkan segala kotoran yang melekat pada raga maupun jiwa.

Ritual padusan yang berarti mandi bersuci ini biasa dilakukan di telaga atau sendang, sungai, laut, tempat pemandian yang masih alami. Namun dengan adanya perkembangan serta kemajuan zaman ritual padusan juga dilakukan di kolam renang umum atau di kolam renang fasilitas hotel berbintang.

Salah satu sendang atau tempat pemandian yang hingga kini masih dipakai untuk melaksanakan padusan adalah Sendang Bulus Jimbung, tepatnya berada di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Berdasar cerita tutur dari warga setempat, Sendang Bulus Jimbung terkenal dengan mitos tempat untuk mencari pesugihan (kekayaan secara mistis). Sementara, dinamai Sendang Bulus lantaran kebaradaan sepasang binatang bulus (Amyda cartilaginea) sejenis kura-kura bertempurung lunak.

Pasangan bulus itu bernama Kiai Poleng dan Nyai Remeng, berdasar cerita legenda kisah cinta Raden Patoha dan Ratu Keling, juga kesaktian tongkat Raden Patoha yang ditancapkan lantas keluar air yang kemudian menjadi sendang serta tongkatnya tumbuh menjadi pohon Randu Alas, yang hingga kini pohon tersebut masih bisa dijumpai.

Suasana kolam renang pengembangan dari Sendang Bulus Jimbung. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

“Mitos tempat cari pesugihan kala kecil memang sempat mewarnai cerita Sendang Bulus ini, yang datang ke sini malah orang-orang dari luar daerah. Namun seiring perkembangan dan tempat ini dibersihkan oleh warga, kini menjadi tempat wisata air,” ungkap Juwanto (60 tahun), warga setempat yang membuka lapak kuliner kepada bernasnews, Minggu (3/3/2024).

Lebih lanjut Juwanto menjelaskan, bahwa pada tahun 2017, Sendang Bulus oleh pemerintah kabupaten direnovasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata air, dengan tambahan bangunan kolam renang yang lebih luas di sebelah sendang.

Penampakan dari luar obyek wisata air Sendang Bulus Jimbung, Kabupaten Klaten. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

“Namun sayang setelah itu lantas dibiarkan, sehingga warga berinisiatif minta izin untuk mengelolanya. Sebenarnya Sendang Bulus masih bisa dikembangkan lagi, apalagi juga ada bebatuan kapur yang juga ikonik yang dulunya disebut bukit Sidoguro yang sekarang namanya dipakai sebagai obyek wisata baru yang dekat Rowo Jombor itu,” beber Juwanto.

Jika pingin padusan atau renang, ciblon mainan air nan jernih menyegarkan di Sendang Bulus Jimbung bea masuk cukup murah Rp 2.000,- per orang. Bagi pengunjung anak-anak ada ketentuan harus ada pengawasan oleh orang tua, demi keselamatan dan kenyamanan alangkah baiknya mempersiapkan pelampung karena kolam benar-benar masih alami dengan pengelolaan seadanya. (ted)