bernasnews — Bulan Oktober tinggal hitungan hari, bulan yang juga disebut sebagai bulan Rosario bagi umat Katolik ini akan berakhir. Pada bulan Rosario ini aktivitas ibadah bisa dikatakan lebih meningkat. Karena untuk menghormati Santa Perawan Maria dan mengenang kekuatan berdoa kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria.
Selain penyelenggaraan doa bersama dari rumah ke rumah antar umat Katolik setiap sore hari juga ada yang mengisinya dengan kegiatan ziarah atau berwisata relegi ke Gua Maria. Obyek wisata religi semacam itu cukup banyak di Jogja, salah satunya adalah Gua Maria Lawangsih yang berlokasi di atas perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Bagi anda yang ingin berziarah ke Gua Maria Lawangsih, yang tepatnya berada di Dusun Patihombo, Desa Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo. Juga ingin menikmati suasana pedesaan yang ada, di dekat obwis itu ada penginapan Wisma Emmanuel, sebuah penginapan berfasilitas layaknya hotel bintang.
“Wisma ini kami bangun pada tahun 2011, sebagai kegiatan purna tugas kembali ke kampung halaman. Puji Tuhan selama dibuka hingga kini sudah cukup banyak tamu yang menginap yang biasanya setelah berziarah di Gua Maria Lawangsih,” terang Bu Upik, selaku pengelola wisma, kepada bernasnews, Minggu (22/10/2023).
Sosok ibu mantan guru ini menambahkan, bahwa untuk menginap di Wisma Emmanuel, bisa dalam hitungan per kamar atau secara keseluruhan sejumlah tujuh kamar yang lebih ekonomis. “Biasanya anak-anak mahasiswa yang menyewa untuk kegiatan kampus atau semacam malam keakraban dan sebagainya,” ujar Bu Upik.
“Biasanya mereka malah suka kongkow-kongkow di halaman wisma menikmati suasana malam pedesaan. Bahkan jika ada tamu atau rombongan yang menghendaki paket jalan-jalan pagi keliling menikmati pedesaan yang mengelilingi Gua Maria Lawangsih kami juga siap melayani,” lanjut ibu yang bersuami pensiunan perusahaan berplat merah.
Dalam brosur yang dibuat cukup sederhana namun lumayan apik dan komunikatif, berhiasan foto-foto fasilitas dari Wisma Emmanuel, tertulis keterangan sebagai berikut, Griyo Wiyar, menerangkan halaman wisma yang luas dan terbuka yang dapat digunakan untuk acara outdoor, api unggun dan bersantai.
Kemudian tertulis Panggonan Kumpul, mendiskripsikan ruang tamu yang besar yang dapat dipergunakan untuk kegiatan di dalam ruangan, Bilik Tilem yang menggambarkan kamar tidur dengan pernak-perniknya, serta Rahayuning Donga yang merupakan Gua Maria buatan yang berada di samping wisma yang diperuntukan bagi tamu yang membutuhkan ruang untuk doa. (ted)