News  

Pemda DIY Diminta Gencarkan Literasi Digital pada Pedagang Tradisional

Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari saat memberikan keterangan kepada awak media. (Foto : Wulan/ bernasnews)

bernasnews – Pesatnya teknologi turut membawa dampak mudah bagi aktivitas perdagangan. Yang biasanya harus bertatap muka, kini aktivitas jual beli itu dapat dilakukan hanya dengan satu genggaman HP.

Namun sayangnya, tak semua pedagang merasakan dampak positif itu. Sebagian justru mengalami omset turun karena gempuran digital yang belum bisa mereka ikuti.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari menyebut Pemerintah Daerah DIY perlu membersamai para pedagang di pasar rakyat dan warung kelontong untuk beradaptasi dengan teknologi.

Dirinya melihat literasi digital pedagang terkait digital marketing masih sangat minim sehingga cukup berdampak pada usaha mereka.

“Bisa dilihat dari perkembangan social commerce banyak pedagang tradisional yang kalah saing dengan pedagang ritel atau fesyen yang memanfaatkan medsos. Itu terjadi juga di DIY, khususnya produk pakaian jadi dan barang kelontong. Adanya aktivitas daring itu mengurangi omzet mereka,” kata Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, Jumat (20/10/2023).

Andriana juga mendorong agar ada fasilitasi bagi para pedagang untuk mendapatkan pelatihan digital marketing sekaligus literasi digital guna beradaptasi dengan perkembangan teknologi masa kini. Hal ini kata dia, sebagai upaya persiapan karena tren pembeli yang berubah di tengah pesatnya era digital.

“Fenomena Tiktok Shop menjadi pembelajaran bahwa ternyata membawa dampak pada pedagang pasar tradisional. Kita di DIY harus bersiap karena tren digital ini akan terus bergerak ke depan, sehingga para pedagang yang selama ini berjualan konvensional harus segera melek digital,” ujar Andriana.

Saat ditanya siapa sasarannya, Andriana menyebut semua jenis komoditas perdagangan dengan skala kecil bisa masuk dalam jejaring digital. Kondisi ini tentu harus jadi perhatian semua pihak terutama instansi terkait yang berwenang menyelesaikan persoalan para pedagang.

Sehingga diharapkan segera ada langkah nyata Pemda DIY yang dalam hal ini melalui Disperindag setempat untuk memberi ruang terhadap pedagang untuk masuk ke dalam pasar daring. Apalagi tren pembeli menurutnya memang ingin serba mudah dengan satu klik dari genggaman tangan.

“Semua lini usaha bisa dilakukan, karena memang pangsa pasar hari ini semua dari rumah dengan smartphone bisa mendatangkan apapun.” pungkasnya. (lan)